Pelopor.id | Jakarta – Sejumlah perusahaan Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan setidaknya 500.000 peluang pelatihan dan pendidikan digital bagi perempuan dan anak perempuan di kawasan Indo-Pasifik sebagai bagian dari inisiatif administrasi Biden.
Perusahaan yang terlibat dalam inisiatif ini adalah American Tower Corp; Apple Inc; Cisco Systems Inc; Dell Technologies Inc; public-relations firm Edelman; Google, which is part of Alphabet Inc; HP Inc; International Business Machines Corp; Mastercard Inc; Microsoft Corp; PayPal Holdings Inc; Salesforce Inc; dan Visa Inc.
Program, yang dilakukan dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran 14 negara yang lebih luas, difokuskan pada Brunei, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Inisiatif Peningkatan Keterampilan IPEF telah diresmikan oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai saat mereka menjadi tuan rumah pertemuan dua hari negara-negara Asia di Los Angeles.
Mereka mengatakan bahwa rencana itu dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, sambil memajukan daya saing di kawasan.
Inisiatif ini dilakukan bersama The Asia Foundation, sebuah organisasi pembangunan nirlaba, difokuskan pada negara-negara berkembang dan negara-negara berpenghasilan menengah di IPEF, yang juga mencakup negara-negara kaya seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Singapura.
“Saya telah mendengar dengan keras dan jelas dari kawasan, khususnya di negara berkembang, ‘Kami membutuhkan manfaat nyata, manfaat ekonomi yang nyata,’” kata Raimondo pada peluncuran inisiatif tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg.
Kepala perdagangan menambahkan bahwa dia berharap lebih banyak perusahaan akan bergabung dengan inisiatif ini, dan itu akan berkembang di luar 14 negara.
Rencana tersebut akan meningkatkan keterlibatan sektor swasta AS di kawasan yang tumbuh cepat dengan cara yang membayar dividen jangka panjang bagi perusahaan dan pekerja di AS dan negara mitranya, Commerce dan USTR mengatakan dalam pernyataan yang mengumumkan strategi tersebut. Departemen menolak untuk mengungkapkan nilai investasi.
Ini juga akan mendukung pekerjaan kawasan untuk memperkuat ketahanan ekonomi, kesetaraan, inklusi dan keberlanjutan untuk membantu memperluas kelas menengah, serta peluang ekspor untuk barang dan jasa AS serta perdagangan dan investasi regional, kata badan tersebut.
Terakhir, dengan memfasilitasi pelatihan di bidang-bidang seperti data, cloud, dan pekerjaan keamanan siber, pendekatan ini akan memungkinkan negara-negara IPEF untuk mempromosikan aliran data lintas batas dan privasi online, serta memerangi disinformasi, korupsi, dan pencurian siber, menurut administrasi Biden.[]