Pelopor.id | Jakarta – Indonesia dihadapkan pada tantangan inflasi yang tercatat telah mencapai 4,94 persen year-on-year (yoy) per Juli 2022. Tingginya angka inflasi tersebut disumbang oleh inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) yang mencapai 11,47 persen yoy.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa penanganan harus dilakukan secara cepat dan terintegrasi sebagaimana penanganan Pandemi Covid-19, dengan tujuan utama meringankan beban ekonomi masyarakat.
Pertemuan secara rutin juga harus dilakukan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk mengantisipasi tekanan inflasi pangan maupun energi.
Hal ini diungkapkan Menko Luhut lewat Video Conference dalam acara Sinkronisasi Program/Kegiatan Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan Kemendagri, Selasa (30/08/2022).
“Kita semua harus kompak, bersatu-padu untuk menghadapi masalah ini. Saya minta seluruh jajaran mulai dari Gubernur, Bupati, Walikota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek untuk bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga dan BI melakukan antisipasi kenaikan harga pangan dan energi di sisa tahun 2022,” tuturnya.
Adapun volatile food mencatatkan inflasi signifikan yakni mencapai 11,47 persen yoy, yang didorong oleh kenaikan harga aneka cabai, bawang merah, minyak goreng, dan daging ayam ras.
Menko Luhut pun menekankan agar kota/kabupaten dengan historis kenaikan inflasi volatile food pada akhir tahun perlu melakukan langkah antisipasi.
Dari 20 kota/kabupaten dengan inflasi year-to-date (ytd) tertinggi, 11 kota/kabupaten berlokasi di Sumatera. Sebanyak 70 dari 90 kab/kota yang disurvei oleh BPS mengalami tingkat inflasi ytd di atas nasional yakni 3,85%. Komoditas volatile food dengan sumbangan inflasi terbesar year to date (ytd) adalah cabai merah dan bawang merah.
Inflasi ytd cabai merah tertinggi juga mayoritas terjadi di pulau Sumatera yakni sebanyak 19 kota/kabupaten dari 20 kota/kabupaten. Sementara inflasi bawang merah tertinggi terjadi di 7 kota/kabupaten di kawasan Sulampua, dan 6 kota/kabupaten di Pulau Sumatera. []