Pelopor.id | Jakarta – Hyundai Rotem Co dan Hanwha Defense asal Korea Selatan (Korsel) telah menandatangani kontrak senilai USD 5,76 miliar dengan Polandia untuk mengekspor tank dan howitzer.
Hal itu diungkapkan oleh instansi Korsel, Defense Acquisition Program Administration (DAPA), setelah Polandi setuju meningkatkan impor senjata dalam menghadapi perang Rusia-Ukraina.
Serangan invasi ke Ukraina, yang disebut Rusia sebagai “operasi militer khusus”, telah menimbulkan kekhawatiran di antara banyak negara bekas Blok Timur.
Untuk mencegah serangan apa pun, Polandia telah berjanji meningkatkan pengeluaran militer hingga 3% dari produk domestik bruto (PDB) dan lebih dari dua kali lipat jumlah tentaranya.
Menurut DAPA, Hyundai Rotem akan mengirimkan tank K2 Black Panther, sementara Hanwha Defense akan mengirim howitzer self-propelled K9.
Polandia setuju membeli 180 tank K2, jumlah howitzer yang tidak ditentukan dan 48 jet tempur FA-50 berdasarkan kesepakatan. Menurut DAPA, kontrak yang ditandatangani pada akhir pekan lalu itu mencakup angsuran pertama, tanpa merinci jumlahnya.
“Kesepakatan ekspor ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya kami untuk membangun solidaritas dengan negara-negara Eropa dan memperluas batas kemampuan keamanan kami,” kata DAPA dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters.
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah berjanji akan meningkatkan kerja sama keamanan dengan negara-negara Eropa yang berbagi nilai-nilai demokrasi dan ekonomi pasar. Dia juga berjanji akan meningkatkan industri pertahanan Korsel, di tengah berkembangnya ancaman nuklir dan militer Korea Utara. []