Pelopor.id | Jakarta – Ada risiko kebocoran radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang tengah diduduki oleh pasukan Rusia. Hal itu dikatakan oleh operator energi Ukraina, Energoatom, pada Sabtu (27/08/2022).
Energoatom menyebut, pasukan Moskow telah “berulang kali menembaki” lokasi pabrik di Ukraina selatan selama sehari terakhir, sementara kementerian pertahanan Rusia mengklaim pasukan Kyiv bertanggung jawab.
“Akibat penembakan berkala, infrastruktur stasiun telah rusak, ada risiko kebocoran hidrogen dan percikan zat radioaktif, dan bahaya kebakaran tinggi,” kata Energoatom di Telegram.
Disebutkan bahwa pada Sabtu tengah hari waktu setempat, pabrik itu “beroperasi dengan risiko melanggar standar radiasi dan keselamatan kebakaran”.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina “menembaki wilayah stasiun tiga kali” pada hari terakhir.
Fasilitas Zaporizhzhia direbut oleh pasukan Rusia pada awal-awal invasi bulan Februari dan tetap berada di garis depan sejak saat itu.
Kyiv dan Moskow telah bertukar tuduhan atas penembakan di sekitar kompleks, yang terletak di kota Energodar.
Pada Kamis, pembangkit listrik terputus dari jaringan listrik nasional Ukraina untuk pertama kalinya dalam empat dekade sejarahnya karena “tindakan penjajah”, kata Energoatom.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pemadaman listrik disebabkan oleh penembakan Rusia terhadap saluran listrik aktif terakhir yang menghubungkan pembangkit ke jaringan.
The International Atomic Energy Agency (IAEA) segera meminta persetujuan untuk mengirim tim ke pabrik secepat mungkin untuk membantu menstabilkan situasi keselamatan dan keamanan nuklir di sana.[]