Pelopor.id | Jakarta – Platform video pendek TikTok mengharapkan pertumbuhan yang kuat di Thailand, di mana pasar “shoppertainment” diprediksi mencapai USD 12,4 miliar pada tahun 2025, naik dari USD 3,4 miliar tahun ini.
Menurut studi Boston Consulting Group (BCG), Thailand menempati urutan keempat dari enam pasar di Asia-Pasifik dalam hal nilai barang dagangan bruto atau gross merchandise value (GMV) dalam belanja, di belakang Vietnam, Indonesia dan Australia. Sedangkan dua negara lain yang diteliti adalah Korea Selatan dan Jepang.
“TikTok berkembang pesat dan menjadi platform alternatif tempat hiburan bertemu perdagangan bagi merek dan penjual untuk terlibat dalam konversi penjualan yang dipimpin oleh konten hiburan yang kami sebut shoppertainment,” kata kepala pemasaran bisnis TikTok Sirinit Virayasiri, seperti dikutip dari Bangkok Post.
Shoppertainment adalah perdagangan berbasis konten yang berupaya menghibur dan mendidik sambil mengintegrasikan konten dan komunitas untuk menciptakan pengalaman belanja yang sangat mendalam.
“Shoppertainment memimpin penjualan konversi lebih cepat karena hubungan emosionalnya,” kata Sirinit.
Asia-Pasifik diproyeksi akan mengalami lonjakan GMV shoppertainment menjadi USD 1,1 triliun pada tahun 2025, naik dari USD 500 miliar pada tahun 2022, menurut penelitian tersebut.
Di seluruh pasar Thailand, fashion dan aksesoris, kecantikan dan perawatan pribadi, makanan dan minuman, dan perangkat elektronik telah muncul sebagai kategori terbesar untuk pembelanjaan yang berkontribusi lebih dari setengah (55%) dari total nilai pasar yang diproyeksikan untuk pembelanjaan, katanya.
Menurut Sirinit, di seluruh kategori ini, 40-60% dipengaruhi oleh konten video dalam pembelian, yang berfungsi sebagai indikator utama untuk potensi kenaikan.[]