Pemerintah AS: Iran Setuju Meringankan Tuntutan untuk Kesepakatan Nuklir

- Editor

Rabu, 24 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi nuklir. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi nuklir. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Pelopor.id | Jakarta – Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Iran telah setuju meringankan tuntutan utama yang telah menahan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015, dengan semua mata tertuju pada apa yang ditawarkan oleh Presiden AS Joe Biden.

AS diharapkan segera menanggapi Iran melalui mediator Uni Eropa (UE), setelah satu setengah tahun diplomasi tidak langsung yang beberapa pekan lalu tampak di ambang kehancuran.

Para pejabat AS mengatakan, Iran membatalkan tuntutan untuk memblokir sejumlah inspeksi nuklir PBB, setelah juga melonggarkan desakan pada poin penting, bahwa Washington menghapus Pengawal Revolusi yang kuat dari daftar hitam terorisme.

“Kesenjangan masih ada, tetapi jika kita mencapai kesepakatan untuk kembali ke kesepakatan, Iran harus mengambil banyak langkah signifikan untuk membongkar program nuklirnya,” kata pejabat senior pemerintahan AS seperti dilansir dari AFP.

Biden telah mendukung kembalinya kesepakatan yang dihancurkan oleh mantan presiden Donald Trump dan Iran telah menekan keras dalam negosiasi di Wina. Namun pejabat itu bersikeras bahwa Iran pada akhirnya “membuat konsesi pada masalah-masalah kritis.”

Iran telah berusaha menghentikan penyelidikan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) ke tiga situs nuklir yang tidak diumumkan, di mana pengawas mengatakan memiliki pertanyaan terkait dengan pekerjaan nuklir yang telah berakhir.

Pada Juni, Iran memutuskan sejumlah kamera IAEA setelah dewan badan PBB mengecam Teheran karena tidak menjelaskan secara memadai jejak uranium sebelumnya.

Pejabat senior AS mengatakan Iran telah setuju memantau “untuk waktu yang tidak terbatas.”

“Selain batasan nuklir yang harus diterapkan Iran, IAEA akan kembali dapat menerapkan rezim inspeksi paling komprehensif yang pernah dinegosiasikan, memungkinkannya mendeteksi setiap upaya Iran untuk mengejar senjata nuklir secara diam-diam,” kata pejabat itu.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Rekor, IPO di Tiongkok Kumpulkan Dana Hampir USD 58 Miliar

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 18:11 WIB

Solois Asal Tangerang, Azel Rilis Single Debut Perfect Charm

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:37 WIB

Swag Event 103: Panggung Musik yang Meriah di Kala di Kalijaga

Berita Terbaru