Pelopor.id | Jakarta – Walt Disney Co. menaikkan harga layanan streaming Disney+ hingga 38%, sebagai salah satu strategi menggenjot pendapatan pada bisnis online yang merugi.
Disney bakal merilis versi layanan streaming yang didukung iklan dan menaikkan harga opsi bebas iklan menjadi USD 11 per bulan pada 8 Desember. Selain itu, harga untuk sejumlah paket yang menyertakan Hulu dan ESPN+ juga akan naik.
Disney saat ini tengah mencoba membendung kerugian dalam bisnis langsung ke konsumen saat menavigasi transisi dari menonton TV tradisional ke opsi online.
Kerugian operasional pada bisnis direct-to-consumer, yang mencakup layanan streaming, meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar USD 1 miliar, lantaran Disney terus berinvestasi dalam pemrograman baru dan memperluas ke wilayah baru.
Melansir Bloomberg, perusahaan pun mengharapkan Disney+ bisa meraih keuntungan pada tahun fiskal 2024.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Disney telah menjual USD 9 miliar iklan untuk musim TV yang akan datang, dengan 40% dari angka itu telah dialokasikan ke penawaran online. Saat ini, pelanggan Disney+ akan mulai menerima versi yang didukung iklan, kecuali mereka setuju membayar lebih untuk paket bebas komersial.
Laba dalam bisnis TV tradisional, yang mencakup jaringan ABC dan ESPN, tercatat mencapai USD 2,47 miliar atau tumbuh 13%, antara lain didukung oleh pendapatan iklan yang lebih tinggi dan biaya dari distributor kabel.
Disney juga melaporkan lonjakan penjualan 26% untuk studio filmnya menjadi USD 2,11 miliar.[]