Pelopor.id | Jakarta – Sebuah kapal pembawa gandum telah berangkat dari Pelabuhan Odesa, Ukraina, menuju Lebanon pada Senin (01/08/2022) di bawah perjanjian lintas aman. Ini adalah keberangkatan pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina dan memblokir pengiriman melalui Laut Hitam.
“Hari bantuan bagi dunia, terutama bagi teman-teman kami di Timur Tengah, Asia dan Afrika, karena gandum Ukraina pertama meninggalkan Odesa setelah berbulan-bulan blokade Rusia,” cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di akun Twitter, seperti dikutip Reuters.
Pejabat Kantor Presidenan Ukraina menyatakan, sebanyak 17 kapal berlabuh di pelabuhan Laut Hitam dengan hampir 600.000 ton kargo, sebagian besar gandum. Menurut Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, lebih banyak kapal akan berlayar.
Membuka kunci pelabuhan akan memberikan setidaknya USD 1 miliar pendapatan devisa bagi perekonomian Ukraina dan memungkinkan sektor pertanian merencanakan musim tanam tahun depan.
Untuk diketahui, Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari ekspor gandum di dunia. Namun, adanya sanksi Barat terhadap Rusia dan juga pertempuran militer di sepanjang pesisir timur Ukraina telah mencegah kapal gandum meninggalkan pelabuhan dengan aman.
Pelayaran awal pekan ini bisa terjadi setelah Turki dan PBB menengahi perjanjian ekspor biji-bijian dan pupuk antara Rusia dan Ukraina pada bulan lalu. Kesepakatan ini bertujuan memungkinkan perjalanan yang aman untuk pengiriman biji-bijian masuk dan keluar dari Pelabuhan Odesa, Chornomorsk dan Pivdennyi.
Aksi Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 telah memicu krisis pangan dan energi di seluruh dunia. PBB pun telah memperingatkan risiko kelaparan ganda pada tahun ini.
Namun, Rusia membantah bertanggungjawab atas krisis pangan dunia, dan menyalahkan sanksi Barat karena sudah menghambat ekspor. []