Studi Menunjukkan Pasar Hewan di Wuhan Pusat Pandemi Covid

- Editor

Rabu, 27 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi virus Corona. (Foto: Pelopor/Unsplash)

Ilustrasi virus Corona. (Foto: Pelopor/Unsplash)

Pelopor.id | Jakarta – Pasar hewan di Wuhan, Tiongkok, benar-benar menjadi pusat pandemi Covid, menurut sepasang studi baru dalam jurnal Science yang diterbitkan Selasa, yang mengklaim telah memberi keseimbangan dalam perdebatan tentang asal-usul virus corona.

Menjawab pertanyaan apakah penyakit itu menular secara alami dari hewan ke manusia, atau akibat kecelakaan laboratorium, dipandang penting untuk mencegah pandemi berikutnya dan menyelamatkan jutaan nyawa.

Makalah pertama menganalisis pola geografis kasus Covid pada bulan pertama wabah, Desember 2019, menunjukkan kasus pertama berkerumun di sekitar Pasar Huanan.

Data genomik kedua yang diperiksa dari kasus paling awal untuk mempelajari evolusi awal virus, menyimpulkan bahwa tidak mungkin virus corona beredar luas pada manusia sebelum November 2019.

Keduanya sebelumnya diunggah sebagai “pracetak”, namun kini telah diperiksa oleh peer review ilmiah dan muncul di jurnal bergengsi.

Michael Worobey dari University of Arizona, yang ikut menulis kedua makalah tersebut, sebelumnya telah meminta komunitas ilmiah dalam sebuah surat untuk lebih terbuka terhadap gagasan bahwa virus itu adalah hasil dari kebocoran laboratorium.

Namun, temuan itu memindahkannya “ke titik di mana sekarang saya juga berpikir tidak masuk akal bahwa virus ini diperkenalkan dengan cara lain selain melalui perdagangan satwa liar di pasar Wuhan,” katanya seperti dikutip dari AFP.

Meskipun penyelidikan sebelumnya berpusat pada pasar hewan hidup, para peneliti menginginkan lebih banyak bukti untuk menentukan bahwa itu benar-benar nenek moyang wabah, bukan penguat.

Ini membutuhkan studi tingkat lingkungan di dalam Wuhan untuk lebih yakin bahwa virus itu “zoonik” – bahwa ia melompat dari hewan ke manusia.

Tim studi pertama menggunakan alat pemetaan untuk menentukan lokasi sebagian besar dari 174 kasus pertama yang diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, menemukan 155 di antaranya berada di Wuhan.

Baca Juga :   Produsen Produk Singkong UBE Targetkan Pendapatan Rp 4,1 Triliun

Selanjutnya, kasus-kasus ini berkerumun di sekitar pasar, dan beberapa pasien awal tanpa riwayat mengunjungi pasar baru-baru ini tinggal sangat dekat dengannya.

Data tim menunjukkan, mamalia yang sekarang diketahui terinfeksi virus, termasuk rubah merah, musang babi dan anjing rakun, semuanya dijual langsung di pasar.[]

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 18:11 WIB

Solois Asal Tangerang, Azel Rilis Single Debut Perfect Charm

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:37 WIB

Swag Event 103: Panggung Musik yang Meriah di Kala di Kalijaga

Berita Terbaru