Pelopor.id | Jakarta – Pembelian rumah di Amerika Serikat (AS) oleh warga internasional menurun selama lima tahun berturut-turut. Salah satunya akibat pandemi yang terus membatasi perjalanan internasional dan dolar menguat.
Menurut laporan National Association of Realtors (NAR) yang dirilis pekan lalu, warga asing tercatat membeli 98.600 rumah AS pada tahun yang berakhir pada Maret, turun 7,9% dari tahun sebelumnya. Ini adalah rekor terendah sejak NAR mulai mengumpulkan data pada 2009.
Namun, kata NAR, volume dolar dari real estat perumahan yang dibeli oleh warga asing naik 8,5% menjadi USD 59 miliar, mencerminkan peningkatan besar dalam harga rumah AS. Pembelian oleh warga asing mencapai 1,6% dari penjualan rumah yang ada di tahun yang berakhir di bulan Maret.
Kepala ekonom NAR Lawrence Yun mengharapkan investasi asing di pasar real estat AS meningkat sekarang, karena lebih mudah untuk bepergian ke AS dan pasokan rumah di pasar meningkat.
“Dengan pembeli domestik mendapatkan harga dari tingkat hipotek yang lebih tinggi, saya pikir orang asing akan turun tangan,” katanya seperti dikutip dari The Wall Street Journal.
Tujuan paling populer bagi pembeli asing pada tahun yang berakhir pada bulan Maret adalah Florida, diikuti oleh California, Texas, Arizona dan New York.
Di Manhattan, agen real estat Parisa M. Afkhami mengatakan, klien internasionalnya sangat ingin mengunjungi musim semi ini, setelah AS melonggarkan pembatasan perjalanan untuk pengunjung asing yang divaksinasi dan lonjakan Covid-19 musim dingin mereda.[]












