Pelopor.id | Jakarta – National Oil Corp (NOC) yang merupakan perusahaan minyak Libya, berkomitmen akan mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari dalam dua pekan. Adapun produksi NOC saat ini mencapai 860.000 barel per hari.
Sebenarnya, produksi minyak itu sudah mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan 560.000 barel per hari sebelum perusahaan itu melanjutkan produksi.
Produksi minyak mentah Libya telah dilanjutkan di sejumlah ladang minyak, setelah pekan lalu mengangkat status force majeure pada ekspor minyak.
Blokade produksi minyak oleh sejumlah kelompok yang bersekutu dengan komandan timur Khalifa Haftar telah memangkas dana untuk Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) berbasis di Tripoli yang dipimpin Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah.
Namun pada pekan lalu, Dbeibah menunjuk kepala perusahaan minyak negara yang baru, yang disebutnya sebagai sekutu Haftar, yang mengarah ke pengakhiran blokade dengan cepat.
“NOC berusaha untuk meningkatkan produksi dan mengembalikannya ke tingkat normal 1,2 juta barel per hari dalam dua minggu,” kata pihak perusahaan, seperti dikutip dari Reuters.
Kementerian Perminyakan Libya telah mengatakan sebelumnya bahwa produksi lebih dari 800.000 barel per hari dan akan mencapai 1,2 juta barel per hari pada bulan depan. Tahun lalu, ekspor minyak Libya mencapai 1,2 juta barel per hari.[]












