Pelopor.id | Jakarta – Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengundurkan diri pada Kamis (21/07/2022). Ia resmi menyerahkan pengunduran dirinya kepada Presiden Italia Sergio Mattarella, yang perannya kini membimbing negara keluar dari krisis.
Mengutip AFP, analis politik memprediksi, Mattarella akan membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan awal pada September atau Oktober. Sementara Draghi mungkin tetap sebagai kepala pemerintahan sampai saat itu.
Berdasarkan jajak pendapat saat ini, aliansi sayap kanan yang dipimpin oleh partai Brothers of Italy pasca-fasis Giorgia Meloni akan memenangkan pemilihan cepat.
Draghi, mantan kepala Bank Sentral Eropa, diterjunkan ke jabatan perdana menteri pada tahun 2021, ketika Italia bergulat dengan pandemi dan ekonomi yang sakit.
Ketika Senat menanyakan kesiapan Draghi, ia mengatakan bahwa ini bukan waktunya untuk ketidakpastian, di tengah segudang tantangan, mulai dari kesulitan ekonomi dan inflasi yang melonjak hingga perang Rusia-Ukraina.
Tiga partai, yaitu Forza Italia sayap kanan-tengah Silvio Berlusconi, Liga anti-imigran Matteo Salvini, dan Gerakan Bintang Lima yang populis, memutuskan tidak. Mereka memilih untuk tidak memberikan suara, dengan mengatakan bahwa tidak mungkin lagi bagi mereka untuk bekerja sama.
Krisis itu dipicu ketika Five Star menolak pemungutan suara penting pada pekan lalu, meskipun ada peringatan dari Draghi bahwa hal itu akan merusak koalisi secara fatal.[]












