Pelopor.id | Jakarta – Pelobi Mark MacGann mengakui sebagai pelapor yang membocorkan ribuan dokumen kompromi tentang perusahaan Amerika Serikat, Uber Technologies, ke surat kabar Inggris The Guardian. MacGann memimpin upaya lobi Uber di Eropa, Afrika dan Timur Tengah pada 2014 dan 2016.
Dia memutuskan untuk berbicara karena dia yakin Uber melanggar hukum di sejumlah negara dan menyesatkan orang tentang model bisnis perusahaan.
“Kami sebenarnya telah menjual kebohongan kepada orang-orang, bagaimana Anda bisa memiliki hati nurani yang bersih jika Anda tidak berdiri dan memiliki kontribusi Anda terhadap bagaimana orang diperlakukan hari ini?” kata MacGann seperti dikutip dari AFP.
Menanggapi hal itu, Uber mengatakan MacGann tidak dalam posisi untuk berbicara secara kredibel tentang perusahaan sekarang. Uber juga mengingatkan “perlu diperhatikan” bahwa MacGann hanya membocorkan informasi setelah dia menerima 585.000 euro, menyusul gugatan atas bonus yang dia sebut sebagai utang Uber kepadanya.
Uber membantah semua tuduhan itu, termasuk menghalangi keadilan, dengan mengatakan hal itu telah berubah sejak kepergian mantan pemimpin mereka, Travis Kalanick, yang dituduh menciptakan budaya tempat kerja yang beracun.
Uber mengalami kebocoran sejumlah dokumen pada Minggu, yang mengungkapkan mekanisme ekspansinya di berbagai negara. Kemudian, sejumlah organisasi berita, termasuk Washington Post, Le Monde dan BBC, menerbitkan artikel pertama mereka dari Uber Files. []