Pelopor.id | Jakarta – Makau menutup seluruh kasinonya pada Senin (11/07/2022) untuk pertama kali dalam lebih dari dua tahun terakhir, sebagai salah satu upaya pihak berwenang menahan wabah Covid terburuk di pusat perjudian terbesar di dunia itu.
Lebih dari 30 kasino bersama bisnis yang tidak esensial lainnya di Makau akan ditutup selama sepekan, dan warga diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah. Sedangkan layanan penting seperti rumah sakit, apotek, supermarket dan pasar makanan segar, tetap beroperasi.
Lebih dari 30 zona di kota yang dianggap berisiko tinggi kini telah dikunci, artinya tidak ada yang diizinkan masuk atau keluar setidaknya selama 5 hari. Petugas polisi akan memantau pergerakan orang di luar rumah dan akan ada hukuman keras bagi mereka yang tidak patuh.
Sebelumnya, pemerintah ragu menutup kasino karena mandatnya untuk melindungi pekerjaan. Industri kasino di Makau mempekerjakan sebagian besar penduduk secara langsung dan tidak langsung dan menyumbang lebih dari 80% pendapatan pemerintah.
Analis memperkirakan penangguhan dapat diperpanjang selama beberapa minggu ke depan, dengan pemulihan pendapatan game tidak mungkin sampai akhir kuartal ketiga atau keempat.
“Bahkan jika wabah di Makau terkendali, kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu lagi sebelum Makau-Zhuhai dapat menghapus persyaratan karantina,” kata analis di Daiwa Capital Markets di Hong Kong Terry Ng, seperti dikutip dari Reuters.
Data pemerintah menunjukkan, sejak pertengahan Juni, ada sekitar 1.500 kasus Covid-19 di Makau dan sekitar 19.000 orang menjalankan karantina wajib.
Makau menganut kebijakan nol-Covid Tiongkok, yang bertentangan dengan tren global yang mencoba hidup berdampingan dengan virus. Kasino terakhir ditutup di Makau pada Februari 2020 selama 15 hari.[]