Pelopor.id | Jakarta – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis, setelah ditinggalkan oleh menteri yang baru diangkat dan 50 menteri lainnya yang membuat pemerintahan Inggris hampir lumpuh.
Laporan BBC menyebutkan, dengan delapan menteri, termasuk dua menteri luar negeri, mengundurkan diri dalam dua jam terakhir, Johnson diatur untuk tunduk pada yang tidak terhindarkan dan kemudian menyatakan pengunduran dirinya.
Boris Johnson disebut akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif, dan terus menjabat sebagai Perdana Menteri hingga musim gugur.
“Perlombaan kepemimpinan Partai Konservatif akan berlangsung musim panas ini, dan Perdana Menteri baru akan berada di tempat untuk konferensi partai Tory pada Oktober,” mengutip laporan BBC.
Sebelumnya pada bulan lalu, Johnson telah menghadapi mosi tidak percaya Partai Konservatif, setelah 54 anggota parlemen Tory memicu kontes menyusul serangkaian skandal yang telah menghancurkan kepercayaan pada kepemimpinannya.
Serentetan skandal telah merusak citra Johnson pada tahun lalu, terutama yang disebut kontroversi “Partygate” yang membuatnya menjadi perdana menteri Inggris pertama yang terbukti melanggar hukum.
Perkembangan terbaru Johnson muncul setelah perjuangan panjang untuk pekerjaannya dan lebih dari 50 pengunduran diri menterinya, termasuk menteri pendidikan yang baru diangkat Michelle Donelan.
Kenyataan itu sangat jauh dari ketika Johnson memenangkan mayoritas sebagai perdana menteri pada 2019. Dia berhasil meraih suara di beberapa bagian Inggris yang belum pernah mendukung Partai Konservatif sebelumnya.[]