Babak Baru Kasus Dugaan Persekusi Jurnalis, KJJT Lapor Propam Mabes Polri

- Editor

Selasa, 5 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kolase Foto Koran Memorandum, dan Muhammad Naim (Kanan). (Sumber: Humas KJJT)

Kolase Foto Koran Memorandum, dan Muhammad Naim (Kanan). (Sumber: Humas KJJT)

“Saat itu dua jurnalis rekan kita posisinya di bawah tekanan massa ormas suruhan tokoh agama itu, tapi oknum polisi ini diam saja.”

Pelopor.id | Jakarta – Kasus dugaan persekusi terhadap dua orang jurnalis media online yang ditangani Reskrim Polrestabes Surabaya, bakal menyeret sejumlah oknum polisi yang saat itu berada di lokasi, di kompleks Cagar Budaya Makam Sentono Agung Botoputih, Jalan Pegirian, Surabaya. Hal ini diungkapkan Divisi Hukum Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Wawan Teguh Nuswantoro.

Teguh menegaskan bahwa pihaknya pada Jumat, (01/07/2022) telah melaporkan kasus tersebut ke Propam Mabes Polri dengan bukti nomor laporan: 202 2207 011 639 29.

“Kami kuasa hukum KJJT melaporkan oknum polisi yang pada saat kejadian rekan jurnalis Ade dan Mas Bintang dari media cetak Memorandum diintimidasi hingga dipersekusi di lokasi kompleks makam tersebut,” tutur Teguh berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Pelopor.id Senin, (04/07/2022).

Menurut Teguh, langkah ini diambil lantaran ia menilai oknum Polisi tersebut tutup mata terhadap kasus persekusi jurnalis. Selain berada di lokasi saat persekusi terjadi, oknum polisi yang dilaporkan diduga tidak menjalankan fungsinya sebagai aparat Polri yang bertugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat bukan melindungi golongan dan kelompok atau pelindung tokoh.

“Saat itu dua jurnalis rekan kita posisinya di bawah tekanan massa ormas suruhan tokoh agama itu, tapi oknum polisi ini diam saja,” tegasnya.

Teguh juga membeberkan temuan lainnya, yakni soal keanehan sebelum persekusi Ormas terhadap Ade terjadi. Sebelumnya, Ade menginformasikan kepada seorang perwira Polrestabes Surabaya, bahwa ada massa yang rawan terjadi keributan di kompleks makam tersebut.

Baca Juga :   Perusahaan Malaysia Supermax Kena Hukuman dari Pemerintah AS

“Anehnya, sekelompok ormas itu di area makam Sentono Agung Botoputih, malah menyasar Ade dan Mas Bintang dengan arogan,” ucapnya.

Anggota Divisi Hukum KJJT, Muhammad Naim menambahkan, bahwa Ade, saat terjepit dan tertekan itu meminta oknum polisi berseragam di lokasi agar membawanya ke Mapolsek untuk diamankan dari sejumlah orang tak dikenal.

“Kenapa justru Ade disuruh oknum polisi ini agar Ade menuruti kemauan Ormas, yang telah menebar ancaman kepadanya,” ujarnya Senin, (04/07/2022).

Baca Juga :   The Body Shop Luncurkan Produk Perawatan Alami Kulit  “Edelweiss”

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pihak Divisi Propam Polri untuk menindak oknum polisi yang diduga memihak massa dan oknum tokoh agama sehingga membiarkan tindakan kejahatan terhadap dua jurnalis, Ade dan Bintang.

Naim menegaskan, bukti rekaman dan saksi-saksi atas dugaan tindak pidana tersebut sudah cukup jadi petunjuk penyidik Propam memprosesnya. Yang lebih disesalkan, oknum polisi itu mengeluarkan statement di media bahwa tidak ada persekusi atau tindakan kejahatan di Makam Sentono Agung Botoputih.

“Ini jadi preseden buruk bagi Polri, oknum ini membuat penggiringan opini seolah tidak terjadi kasus. Yang tidak etis, pernyataannya dilontarkan di media setelah Ade melaporkan secara pidana ke Polrestabes Surabaya, dan unjuk rasa,” tandasnya.

Baca Juga :   Kunjungi Rumah Kelahiran Bung Karno di Surabaya, Tito Karnavian: Jangan Lupa Sejarah

Menurut Naim, oknum polisi itu seolah mendahului proses hukum yang sedang ditangani Satreskrim Polrestabes, dengan harapan penyidik terpengaruh. Padahal, ada saksi, video, sebagai bukti terjadinya tindak persekusi. Sedangkan oknum polisi yang ada di lokasi, mengeluarkan statemen di beberapa media atau mendahului proses penyidikan Reskrim Polrestabes Surabaya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Simokerto AKP Ketut Wardana saat dikonfirmasi team Divisi Humas mengatakan, selama dirinya berada di TKP tidak ada pemukulan dan ada atau tidaknya persekusi menunggu hasil penyidikan Polrestabes.

“Selama saya di TKP dan yang saya ketahui tidak ada terjadi pemukulan terhadap seseorang. Saat itu saya berusaha untuk menenangkan orang yang ada di TKP sehingga situasi tetap kondusif. Maaf masalah ada persekusi atau tidak. Kan sudah dilaporkan ke Polrestabes. mungkin nanti penyidiknya yang proses pembuktiannya. Saya hanya datang ke TKP untuk mengamankan situasi agar situasi tetap kondusif, terimakasih,” ucapnya Senin 04/07/2022). []

Baca Juga :   Preman Aniaya Jurnalis, Kapolda Sumut: Tidak Ada yang Boleh Semena-mena
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tidar Canangkan Target Menangkan Pileg dan Pilpres 2029 di Kongres IV Bali
Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam
Berdayakan Warga, Huadi Group Support Buka Puasa Bersama
Meski Dalam Kawasan Industri, Sholat Jumat dan Lima Waktu Betul-betul Hikmah
Sambut Bulan Suci Ramadan, Huadi Group Bantu Alat Kebersihan 14 Masjid di Papan Loe

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 22:59 WIB

Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030

Senin, 21 April 2025 - 22:18 WIB

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem

Sabtu, 19 April 2025 - 21:07 WIB

Banjir Dukungan Akar Rumput, Rahayu Saraswati Maju Kembali Jadi Caketum TIDAR

Sabtu, 19 April 2025 - 15:45 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jumat, 18 April 2025 - 20:40 WIB

Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Berita Terbaru

Penyanyi solo, Marcello Tahitoe alias Ello. (Foto: Istimewa)

Musik

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 Apr 2025 - 21:43 WIB