Jakarta – Tak bisa dipungkiri, kehadiran media dalam penyebaran informasi sangat diandalkan berbagai sektor, salah satunya oleh sektor pariwisata. Di mana dalam sektor ini, keahlian seorang jurnalis atau wartawan dalam menyampaikan informasi mengenai keindahan alam suatu destinasi wisata menjadi senjata ampuh bagi masyarakat yang hendak plesiran.
Anggota Tim Akselerasi, Monitoring, dan Evaluasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Taufan Rahmadi mengatakan, peran jurnalis di Industri Pariwisata Indonesia adalah sebagai support power dan sebagai policy controller.
Penulis buku berjudul “Protokol Destinasi” ini menjelaskan, peran jurnalis sebagai support power yakni dalam memberikan dukungan terkait program-program pengembangan pariwisata termasuk di dalamnya program-program promosi yang memperkuat branding sebuah destinasi.
“Jurnalis juga berperan sebagai policy controller, dengan melakukan fungsi kontrol terhadap kebijakan-kebijakan pariwisata yang dirasa perlu untuk diberitakan, diadvokasi dan disuarakan demi kemajuan pariwisata Indonesia,” tuturnya kepada Pelopor.id, Minggu, (26/06/2022).
Menurut Taufan, jurnalis berkontribusi banyak dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia. Namun, Pengamat sekaligus Ahli Strategi Pariwisata Nasional ini berpesan agar mereka bijak dalam tulisan tentang destinasi wisata.
“Sahabat-sahabat jurnalis menjadi episentrum dari bergemanya pesona pariwisata Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Menjadi jurnalis-jurnalis yang benar-benar berintegritas dan bijak di dalam memuat berita-berita terkait destinasi wisata,” ungkapnya.

Taufan juga berharap agar tulisan yang ditayangkan bisa semakin memajukan pariwisata, bukan justru membunuhnya, karena sebagaimana kita ketahui dunia pariwisata adalah dunia yang sensitif terkait isu keamanan, kebersihan dan sebagainya.
“Satu berita saja yang negatif akan bisa berpotensi menghancurkan ekonomi masyarakat banyak,” tandasnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesia Homestay Association (DPP IHSA) Alvy Pongoh. Menurutnya, peran jurnalis sangat penting bagi industri ini sehingga masuk dalam pentahelix stakeholder pariwisata.
“Menurut saya peran jurnalis terkait pariwisata nasional itu sangat penting. Makanya media ini, masuk di dalam pentahelix stakeholder pariwisata yang selalu digaungkan oleh pemerintah, yakni ABCGM (Academician, Businessman, Community, government and Media),” kata Alvy saat diwawancara Pelopor.id, Senin, (27/06/2022).
Alvy menjelaskan, pentahelix ini harus bersatu padu untuk mengembangkan sektor pariwisata di Tanah Air, di mana media dan jurnalis memang peranan penting untuk mempublikasikan dan mempromosikan pariwisata yang ada di Indonesia, khususnya di desa-desa wisata. Terkait hal ini, Alvy berharap jurnalis dapat terjun langsung ke kawasan yang memiliki potensi wisata, namun belum dipublikasikan.

“Kepada rekan-rekan jurnalis, lebih sering lagi terjun ke wilayah-wilayah yang belum terpublikasikan, kawasan wisata, baik di desa wisata atau di perkampungan pedesaan yang memiliki potensi wisata, baik gunung, hutan, laut, dan pantai,” tegasnya.
Menurut Alvy, tempat berwisata di dalam negeri, masih cukup banyak yang belum dikenal atau diketahui oleh masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan, seringkali ia mendengar yang lebih tahu justru masyarakat luar yang mungkin tidak sengaja atau mencari sendiri tempat-tempat tersebut. Selanjutnya, mereka ikut mempromosikan di luar negeri.
“Kita yang di dalam negeri malah belum tahu. Jadi saya berharap teman-teman jurnalis lebih sering adventure, touring ke daerah-daerah yang ada di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Khususnya yang perlu disupport adalah kita memiliki homestay yang unik-unik, yang keren-keren, ada homestay di tengah sawah, di Sumatera Barat ada rumah gadang, kemudian ada homestay yang di pinggir pantai daerah Maluku, sampai ke Papua yang semua jika dipromosikan akan menarik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara,” tandasnya. []