Jakarta | Pemberi pinjaman kripto, Voyager Digital telah menangguhkan penarikan, perdagangan dan penyetoran ke platformnya. Selain itu, Voyager Digital juga tengah menjajaki alternatif strategis untuk mempertahankan nilai platformnya.
Voyager menempuh upaya itu hanya beberapa hari setelah perusahaan mengeluarkan pemberitahuan default untuk melawan kegagalan hedge fund Three Arrows Capital (3AC) melakukan pembayaran yang diperlukan atas pinjaman.
Perusahaan yang berbasis di New Jersey ini telah meminjamkan USD 350 juta dan 15.250 bitcoin ke 3AC. Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa 3AC telah memasuki likuidasi.
Voyager mengatakan, nilai aset kripto yang dimilikinya hanya USD 685 juta, dibandingkan dengan aset kripto yang telah dipinjamkan lebih dari USD 1,12 miliar.
Dalam sebuah rilis yang dikutip Reuters, Voyager menyatakan telah menunjuk Moelis & Company dan Consello Group sebagai penasihat keuangan, serta Kirkland & Ellis LLP sebagai penasihat hukum untuk mendukung eksplorasi alternatif strategis.
Pada 22 Juni, Voyager telah menandatangani perjanjian dengan Alameda Ventures Ltd untuk jalur kredit bergulir, mendapatkan akses ke modal tambahan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pelanggannya akibat terpukulnya harga kripto.
Banyaknya masalah industri kripto belakangan ini dapat ditelusuri kembali ke keruntuhan yang disebut stablecoin TerraUSD pada Mei, yang membuat stablecoin kehilangan hampir seluruh nilainya.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, Bitcoin yang terbilang sebagai cryptocurrency terbesar dan paling terkenal, sudah anjlok hingga 58% dan menjadi semester pertama tahun terburuk bagi Bitcoin.[]