Erdogan Upayakan Ekstradisi Militan Kurdi dari Swedia dan Finlandia

- Editor

Kamis, 30 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Pelopor.id/Twitter @RTErdogan)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Pelopor.id/Twitter @RTErdogan)

Jakarta | Turki menyatakan akan mengupayakan ekstradisi bagi 33 orang yang diduga militan Kurdi dari Swedia dan Finlandia di bawah kesepakatan untuk mengamankan dukungan Ankara untuk tawaran keanggotaan NATO negara-negara Nordik.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjatuhkan perlawanan selama berminggu-minggu terhadap ambisi NATO kedua negara itu, pada malam pertemuan puncak aliansi pada Rabu yang berfokus pada invasi Rusia ke Ukraina.

Erdogan menyatakan kemenangan setelah mengamankan kesepakatan 10 poin, di mana kedua negara berjanji untuk bergabung dalam perang Turki melawan militan Kurdi yang dilarang dan segera mengekstradisi tersangka.

“Kami akan mengupayakan ekstradisi teroris dari negara-negara terkait dalam kerangka kesepakatan baru. Kami meminta mereka untuk memenuhi janji mereka,” kata Menteri Kehakiman Bekir Bozdag dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.

Para tersangka yang tidak disebutkan namanya diidentifikasi sebagai anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan sebuah kelompok yang dipimpin oleh seorang pengkhotbah Muslim yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yang disalahkan Erdogan atas upaya kudeta yang gagal pada 2016.

Uni Eropa (UE) dan Washington sama-sama mengakui PKK sebagai organisasi teroris karena taktik brutal yang digunakan selama pemberontakan dalam beberapa dekade melawan Turki.

Namun perjanjian itu juga menetapkan bahwa Swedia dan Finlandia bersumpah untuk tidak memberikan dukungan kepada YPG, cabang PKK di Suriah, yang memainkan peran penting dalam aliansi pimpinan AS melawan kelompok Negara Islam.

Swedia dan Finlandia meninggalkan non-blok militer selama beberapa dekade sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, dan meminta untuk bergabung dengan aliansi pimpinan AS pada Mei.

Erdogan menuduh Finlandia dan khususnya Swedia menyediakan tempat berlindung bagi para pejuang Kurdi dan mendanai teror. Dia juga ingin kedua negara mencabut embargo pengiriman senjata yang mereka terapkan sebagai tanggapan atas serangan militer Turki tahun 2019 ke Suriah.

Baca Juga :   Boeing Setop Beli Titanium dari Rusia

Disebutkan, Finlandia dan Swedia berjanji untuk mengatasi permintaan deportasi atau ekstradisi Turki yang tertunda dari tersangka teror secara cepat dan menyeluruh.

“Finlandia dan Swedia mengkonfirmasi bahwa PKK adalah organisasi teroris terlarang,” kata perjanjian itu.[]

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 22:59 WIB

Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030

Senin, 21 April 2025 - 22:18 WIB

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem

Sabtu, 19 April 2025 - 21:07 WIB

Banjir Dukungan Akar Rumput, Rahayu Saraswati Maju Kembali Jadi Caketum TIDAR

Sabtu, 19 April 2025 - 15:45 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jumat, 18 April 2025 - 20:40 WIB

Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Berita Terbaru

Penyanyi solo, Marcello Tahitoe alias Ello. (Foto: Istimewa)

Musik

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 Apr 2025 - 21:43 WIB