Jakarta | Perusahaan manufaktur teknologi Taiwan, GlobalWafers, berencana mendirikan pabrik di Texas utara, Amerika Serikat (AS), dengan investasi hingga USD 5 miliar. Pabrik itu akan memproduksi wafer silikon, yang merupakan komponen penting untuk membuat semikonduktor.
Namun, rencana untuk memproduksi wafer silikon, yang akan memperkuat pasokan chip komputer yang saat ini sedang langka, sebagian besar bergantung pada undang-undang yang tertunda di Kongres AS.
“Dengan kekurangan chip global dan kekhawatiran geopolitik yang sedang berlangsung, GlobalWafers mengambil kesempatan ini untuk mengatasi ketahanan rantai pasokan semikonduktor Amerika Serikat,” kata Ketua dan CEO GW Doris Hsu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.
Bahan tersebut digunakan untuk memproduksi chip yang dibutuhkan untuk segala hal, mulai dari mobil hingga smartphone, dan kelangkaan global dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi faktor dalam menaikkan harga AS.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa pembangunan fasilitas baru, yang pertama dari jenisnya dalam lebih dari dua dekade, akan dimulai tahun ini di Sherman, Texas, dengan produksi pertama dimulai pada awal 2025, menciptakan sebanyak 1.500 pekerjaan.
Namun, Presiden GW Mark England mengatakan kebuntuan di Kongres atas “Undang-Undang CHIPS” senilai USD 52 miliar yang dirancang untuk meningkatkan industri AS dapat menghambat rencana tersebut.
Demokrat dan Republik berselisih tentang versi berbeda yang disahkan oleh Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, dan belum menyetujui bentuk final dari undang-undang yang akan memberikan subsidi kepada produsen.
Wafer silikon 300 milimeter adalah bahan awal untuk semua situs fabrikasi semikonduktor canggih (atau fab), termasuk ekspansi AS yang baru-baru ini diumumkan oleh GlobalFoundries, Intel, Samsung, Texas Instruments dan TSMC, tetapi sebagian besar diimpor dari Asia.[]