Jakarta | Aksi peretasan koin kripto kembali terjadi, dan kali ini perusahaan kripto asal Amerika Serikat (AS) bernama Harmony yang menjadi salah satu korbannya. Dalam aksi itu, para peretas atau hacker berhasil mencuri aset kripto Harmony senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun.
Mengutip Reuters, Harmony mengembangkan sistem blockchain keuangan terdesentralisasi pada situs peer to peer yang menawarkan pinjaman dan layanan lain. Aksi pencurian disebut berasal dari Horizon atau alat untuk mentransfer kripto antara berbagai blockchain yang digunakan oleh token digital, seperti bitcoin dan eter.
London Elliptic menyebutkan bahwa selama ini sudah ada lebih dari USD 1 miliar aset yang dicuri melalui jembatan penghubung tersebut. Dalam kasus Horizon, pengguna dapat mengirim dari jaringan ethereum ke Binance Smart Chain.
Harmony memang tidak menjelaskan secara rinci, namun disebutkan bahwa pihaknya telah menggandeng otoritas nasional dan ahli forensik untuk mengindentifikasi pelaku dan kembali mengambil dana yang dicuri.
“Kami telah mencoba menghubungi peretas melalui informasi transaksi ke alamat koin kripto mereka,” ungkap juru bicara Harmony.
Sebelumnya pada Maret lalu, juga telah terjadi peretasan kripto senilai USD 615 juta dari Ronin Bridge, yang digunakan untuk mentransfer kripto masuk dan keluar dari game Axie Infinity. Pemerintah AS mengaitkan peretas Korea Utara dengan pencurian itu.[]