Setelah Susu Formula, Kini AS Dilanda Kelangkaan Tampon

- Editor

Rabu, 15 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi tampon. (Foto: Pelopor.id/Pixabay/SouthernSun)

Ilustrasi tampon. (Foto: Pelopor.id/Pixabay/SouthernSun)

Jakarta | Setelah kelangkaan susu formula bayi, kini giliran tampon menjadi produk terbaru yang menghilang dari rak-rak toko di Amerika Serikat (AS). Jaringan toko obat CVS dan Walgreens mengkonfirmasi kepada AFP bahwa sejumlah merek tampon tidak tersedia di beberapa daerah untuk sementara waktu.

Demikian juga Procter & Gamble (P&G), yang membuat lini Tampax, mengatakan bahwa pelanggan mungkin tidak dapat menemukan merek mereka yang biasa di toko-toko Amerika.

“Kami dapat meyakinkan Anda bahwa ini adalah situasi sementara di AS, dan tim Tampax memproduksi tampon 24/7 untuk memenuhi permintaan yang meningkat untuk produk kami,” kata P&G dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.

Juru bicara perusahaan personal care, Edgewell, mengakui masalah inventaris akibat kekurangan tenaga kerja yang luas yang disebabkan pandemi. Perusahaan pun memprediksi akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa minggu mendatang.

Meski demikian, sejumlah produsen tampon merek lain, seperti Kimberly-Clark, Walgreens dan CVS, menegaskan bahwa mereka tidak mengalami kekurangan persediaan dan sedang bekerja dengan pemasok untuk memastikan pasokan tersedia di semua toko.

Spesialis manajemen rantai pasokan di Universitas Syracuse Patrick Penfield mengatakan, permintaan telah meningkat akhir-akhir ini, khususnya karena pembelian tambahan oleh konsumen yang melihat kekurangan merek tertentu dan panik tidak akan bisa mendapatkan lebih banyak produk.

Penfield membandingkannya dengan orang-orang yang menimbun kertas toilet di awal pandemi. Ada juga kekurangan bahan baku tertentu, termasuk kapas dan plastik.

“Ini adalah tahun ketiga berturut-turut di mana permintaan kapas di AS telah melebihi apa yang diproduksi oleh perusahaan AS. Selain itu, beberapa pabrik berjuang untuk beroperasi pada kapasitas penuh karena kekurangan staf atau lonjakan Covid-19,” kata Penfield, menunjuk pada peningkatan kebutuhan akan masker dan peralatan perlindungan pribadi.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Terkait Larangan Perjalanan ke Indonesia, Sandiaga Uno Berkomunikasi Langsung dengan Menpar Arab Saudi

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:37 WIB

SaladKlab Gebrak Kancah Musik Elektronik Lewat EP No Wassap

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:44 WIB

Usung #MomentumLoDimulai, Kolektif Soundwich Resmi Diluncurkan

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:03 WIB

Dari 2015 ke 2025, Bemby Gusti Hadirkan Evolusi Suara dalam Single Rayuan Nan Elok

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:42 WIB

Kay Sebastene Unjuk Keberanian untuk Jujur Lewat Single I’M NOT

Berita Terbaru

Poster konser Muse di Jakarta. (Foto: Instagram/muse)

Musik

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Jun 2025 - 02:06 WIB

Penyanyi solo, Meha. (Foto: Istimewa)

Musik

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Jumat, 13 Jun 2025 - 00:57 WIB