Google Bayar USD 118 Juta untuk Selesaikan Gugatan Diskriminasi Gender

- Editor

Senin, 13 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Google. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi Google. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Jakarta | Google telah menyelesaikan, tanpa mengakui kesalahan, gugatan class action diskriminasi gender. Dalam gugatan itu disebutkan Google membayar karyawan wanita lebih rendah dan memberi mereka posisi peringkat yang lebih rendah daripada karyawan pria.

Dalam sebuah pernyataan, Firma hukum Lieff Cabraser Heimann & Bernstein LLP dan Altshuler Berzon LLP mengatakan bahwa Google telah mengeluarkan USD 118 juta untuk sekitar 15.500 karyawan wanita yang telah bekerja di perusahaan itu sejak September 2013.

Tak hanya itu, Google juga menyetujui pihak ketiga untuk menganalisis praktik perekrutan dan kompensasi sebagai bagian dari penyelesaian.

“Sementara kami sangat percaya pada kesetaraan kebijakan dan praktik kami, setelah hampir lima tahun proses pengadilan, kedua belah pihak sepakat bahwa penyelesaian masalah, tanpa pengakuan atau temuan apa pun, adalah demi kepentingan terbaik semua orang,” kata Google dalam pernyataan yang dikutip dari AFP.

Hal ini bermula ketika sejumlah mantan karyawan Google melayangkan gugatan ke pengadilan San Francisco pada 2017. Mereka menuduh perusahaan itu membayar wanita lebih rendah daripada pria untuk posisi yang setara.

Google juga disebut menugaskan wanita ke posisi yang lebih rendah daripada pria dengan pengalaman serupa lantaran mereka sebelumnya mendapatkan gaji yang lebih kecil.

Menurut salinan perjanjian yang dirilis oleh firma hukum, “Google menyangkal semua tuduhan dalam gugatan dan menyatakan bahwa itu telah sepenuhnya mematuhi semua hukum, aturan, dan peraturan yang berlaku setiap saat.”

Seorang hakim masih harus menyetujui perjanjian, kata dua firma hukum untuk penggugat.

Sebelumnya Google setuju pada 2021 untuk membayar USD 3,8 juta kepada Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat atas tuduhan telah mendiskriminasi perempuan dan orang Asia.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Google Siapkan USD 9,5 Miliar untuk Investasi di AS Tahun Ini

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:37 WIB

SaladKlab Gebrak Kancah Musik Elektronik Lewat EP No Wassap

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:44 WIB

Usung #MomentumLoDimulai, Kolektif Soundwich Resmi Diluncurkan

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:03 WIB

Dari 2015 ke 2025, Bemby Gusti Hadirkan Evolusi Suara dalam Single Rayuan Nan Elok

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:42 WIB

Kay Sebastene Unjuk Keberanian untuk Jujur Lewat Single I’M NOT

Berita Terbaru

Poster konser Muse di Jakarta. (Foto: Instagram/muse)

Musik

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Jun 2025 - 02:06 WIB

Penyanyi solo, Meha. (Foto: Istimewa)

Musik

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Jumat, 13 Jun 2025 - 00:57 WIB