Kamboja dan Tiongkok Ubah Pangkalan Militer Picu Ketakutan AS

- Editor

Rabu, 8 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi militer. (Foto: Pelopor.id/Unsplash/Michael Afonso)

Ilustrasi militer. (Foto: Pelopor.id/Unsplash/Michael Afonso)

Jakarta | Kamboja dan Tiongkok telah memulai proyek yang didanai Tiongkok untuk mengubah pangkalan angkatan laut, sekitar 200 km melalui laut dari provinsi Trat, Thailand. Amerika Serikat (AS) pun khawatir fasilitas itu akan digunakan untuk militer Tiongkok.

Namun kedua negara menyangkal tuduhan itu, dengan Phnom Penh mengatakan bahwa pembangunan pangkalan itu bukan rahasia.

“Itu tidak ditargetkan pada pihak ketiga mana pun, dan akan kondusif untuk kerja sama praktis yang lebih erat antara kedua militer, pemenuhan kewajiban internasional yang lebih baik, dan penyediaan barang publik internasional,” kata duta besar Tiongkok Wang Wentian seperti dilansir dari Reuters.

Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh mengatakan bahwa proyek yang dibiayai dengan hibah Tiongkok itu juga mencakup peningkatan dan perluasan rumah sakit, serta sumbangan peralatan militer dan perbaikan delapan kapal perang Kamboja.

“Ada tuduhan bahwa pangkalan Ream yang dimodernisasi akan digunakan oleh militer Tiongkok secara eksklusif. Tidak, sama sekali tidak seperti itu,” kata Banh.

“Jangan terlalu khawatir, basis Ream sangat kecil. Itu tidak akan menimbulkan ancaman bagi siapa pun, di mana pun,” lanjutnya.

Wang menambahkan bahwa fasilitas itu akan memperdalam persahabatan yang erat antara kedua negara dan membantu memodernisasi angkatan laut Kamboja.

Pangkalan militer itu telah menjadi titik lemah dalam hubungan AS-Kamboja selama bertahun-tahun, dengan Washington menduga pangkalan itu akan diubah untuk digunakan oleh Tiongkok ketika berusaha menopang pengaruh internasionalnya dengan jaringan pos-pos militer.

Juru bicara kedutaan AS Stephanie Arzate mengatakan, AS dan negara-negara lain di kawasan itu telah menyatakan keprihatinan tentang kurangnya transparansi tentang maksud, sifat, dan ruang lingkup proyek ini, serta peran Tiongkok dalam pembangunannya.

Baca Juga :   Perbedaan Krisis Evergrande dengan Lehman Brothers

“Kehadiran militer RRT eksklusif di Ream dapat mengancam otonomi Kamboja dan merusak keamanan regional,” kata Arzate.[]

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:17 WIB

Adnan Veron, Arsyih Idrak, dan Liquid Silva Ajak Dunia Berdansa Lewat Move Dat Thing

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:16 WIB

Swag Event Edisi 107 Hadirkan Rio Faturachman, Lucy dan Luma

Rabu, 18 Juni 2025 - 20:27 WIB

Main-Main di Cipete Edisi 16 Hadirkan Alvin Wardiman, Adnan Nanda, El Michael, dan Syauqi Destanika

Rabu, 18 Juni 2025 - 19:33 WIB

Ussy Pieters Lepas Single Sampai Kapan di Usia 71 Tahun

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Berita Terbaru

Maestro Harpa Indonesia, Ussy Pieters. (Foto: Istimewa)

Musik

Ussy Pieters Lepas Single Sampai Kapan di Usia 71 Tahun

Rabu, 18 Jun 2025 - 19:33 WIB