Macron Kembali Tuai Kritik Atas Komentarnya Tentang Putin

- Editor

Selasa, 7 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Pelopor.id/IG Emmanuel Macron)

Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Pelopor.id/IG Emmanuel Macron)

Jakarta | Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memicu gelombang baru kritik dan ketidakpahaman atas seruannya untuk menghindari mempermalukan Rusia di Ukraina, yang menunjukkan perpecahan dalam aliansi Barat.

Macron menegaskan kembali keyakinannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus diberi jalan keluar dari apa yang disebutnya “kesalahan bersejarah dan mendasar” dengan menginvasi Ukraina.

“Kita tidak boleh mempermalukan Rusia sehingga pada hari ketika pertempuran berhenti, kita dapat membangun jalan keluar melalui cara-cara diplomatik,” kata Macron, mengulangi argumen yang dia buat pada awal Mei, seperti dikutip dari AFP.

Namun, pernyataan itu segera memicu ketegangan baru dengan Ukraina, di mana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diketahui skeptis tentang desakan Macron untuk mencoba membujuk Putin mengakhiri perang.

Meskipun secara terbuka mendukung Ukraina dan mengizinkan pengiriman senjata ke negara yang terkepung, Macron telah membuat lusinan panggilan telepon ke Putin sejak pergantian tahun.

“Saya yakin bahwa peran Prancis adalah menjadi kekuatan mediasi,” ujar Macron.

Menanggapi pernyataan Macron, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuliskan di media sosial bahwa ajakan untuk menghindari penghinaan terhadap Rusia hanya dapat mempermalukan Prancis dan setiap negara lain yang akan menyerukannya.

Pernyataan Macron menggarisbawahi perbedaan dalam pendekatan terhadap konflik antara Prancis di satu sisi dan Ukraina, negara-negara Eropa timur, dan Amerika Serikat dan Inggris di sisi lain.

Beberapa pihak khawatir Prancis dan Jerman ingin Ukraina menyerahkan wilayah untuk mengakhiri pertempuran, meskipun tidak ada pernyataan publik dari Paris atau Berlin yang mendukung argumen ini.

Sedangkan Ukraina dan sekutu terdekatnya melihat perang sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup negara Ukraina dan demokrasi yang hanya akan diselesaikan dengan kekalahan Rusia.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Kanada: Pilot Angkatan Udara Tiongkok Berperilaku Tidak Profesional

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:37 WIB

SaladKlab Gebrak Kancah Musik Elektronik Lewat EP No Wassap

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:16 WIB

Inocent Purwanto Resmi Terjun ke Industri Musik Lewat Single Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:06 WIB

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 00:57 WIB

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:22 WIB

Bakal Konser di Sentul, Mariah Carey Siap Bawakan Hits Ikonik

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:44 WIB

Usung #MomentumLoDimulai, Kolektif Soundwich Resmi Diluncurkan

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:03 WIB

Dari 2015 ke 2025, Bemby Gusti Hadirkan Evolusi Suara dalam Single Rayuan Nan Elok

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:42 WIB

Kay Sebastene Unjuk Keberanian untuk Jujur Lewat Single I’M NOT

Berita Terbaru

Poster konser Muse di Jakarta. (Foto: Instagram/muse)

Musik

Unit Rock, MUSE Bakal Gelar Konser di Jakarta

Jumat, 13 Jun 2025 - 02:06 WIB

Penyanyi solo, Meha. (Foto: Istimewa)

Musik

Meha Angkat Tema Ghosting di Single Ada Rasa

Jumat, 13 Jun 2025 - 00:57 WIB