Dewan Keamanan PBB Gagal Menyepakati Teks Myanmar

- Editor

Sabtu, 28 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bendera Myanmar. (Foto: Pelopor.id/Pixabay/Jorono)

Ilustrasi bendera Myanmar. (Foto: Pelopor.id/Pixabay/Jorono)

Jakarta | Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau The United Nations Security Council (UNSC) gagal menyepakati pernyataan yang bertujuan mendorong junta Myanmar untuk mengambil langkah-langkah menuju solusi damai untuk krisis yang sedang berlangsung di negara itu.

Tiongkok dan Inggris, yang menyusun teks tersebut, saling menyalahkan atas kegagalan negosiasi sepanjang hari pada Jumat (27/05/2022), yang mengikuti pertemuan tertutup UNSC tentang Myanmar pada pagi hari.

Untuk London, Tiongkok disebut meminta terlalu banyak, yang menyebabkan gagalnya negosiasi.

Seorang juru bicara delegasi Tiongkok untuk PBB mengatakan bahwa pada akhirnya, hanya ada sedikit perbedaan untuk mencapai kesepakatan yang bukan tidak mungkin untuk diatasi.

Teks asli mengusulkan agar UNSC mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kemajuan terbatas dalam menerapkan rencana lima poin untuk mengakhiri krisis, yang ditetapkan lebih dari setahun lalu oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Ini juga menyerukan tindakan untuk mengimplementasikan peta jalan.

Mengutip AFP, delegasi Tiongkok mengatakan, pihaknya mengusulkan memakai istilah kemajuan lambat daripada terbatas.

Teks lainnya mencerminkan keprihatinan dewan tentang berlanjutnya kekerasan dan kesulitan kemanusiaan di negara itu.

Pada pertemuan UNSC, utusan ASEAN untuk Myanmar, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kamboja Sokhonn Prak, dan utusan PBB Noeleen Heyzer memberikan informasi terbaru tentang situasi tersebut.

Menurut para diplomat, Heyzer, yang diangkat pada Oktober 2021, telah diberi lampu hijau untuk melakukan perjalanan pertamanya ke Myanmar, namun belum menerima otorisasi yang diperlukan untuk masa tinggalnya dan orang-orang yang mungkin dia temui.

PBB bersikeras agar dia bisa bertemu dengan berbagai pihak Burma, bukan hanya junta yang berkuasa.

Kelompok pemantau lokal menyebutkan, sejak militer melancarkan kudeta di Myanmar pada Februari 2021, sudah ada lebih dari 1.800 orang yang tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Fadli Zon Suarakan Solidaritas Global Demi Tekan Ketimpangan Struktural Ekonomi Dunia

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:18 WIB

Mahkamah Konstitusi Terima Perbaikan Permohonan Uji Materi UU Hak Cipta dari VISI

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:06 WIB

Hadir Sebagai Solois, Jack Andie Rilis Single Jangan Menangis

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:32 WIB

Unit Pop Alternatif, Lomba Sihir Rilis Album Kedua Berjudul Obrolan Jam 3 Pagi

Rabu, 7 Mei 2025 - 23:35 WIB

Solois Asal Surabaya, Ardhita Rilis Single Debut Bertajuk Stupidly

Berita Terbaru

Penyanyi solo, AMIS. (Foto: Istimewa)

Musik

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

Grup duo folk, Daun Jatuh. (Foto: Istimewa)

Musik

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Poster promosi Djakarta Warehouse Project 2025 (DWP25). (Foto: IStimewa)

Musik

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB