Pemegang Saham Twitter Layangkan Gugatan yang Menuduh Musk Memanipulasi Pasar

- Editor

Jumat, 27 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Logo Twitter. (Foto: Pelopor.id/Ist)

Logo Twitter. (Foto: Pelopor.id/Ist)

Jakarta | Elon Musk menghadapi gugatan yang menuduhnya menekan harga saham Twitter untuk memberikan dirinya jalan keluar dari tawaran pembelian USD 44 miliar, atau ruang untuk menegosiasikan diskon.

Gugatan tersebut menuduh pendiri Tesla sekaligus orang terkaya di dunia itu mengunggah cuitan dan membuat pernyataan yang dimaksudkan untuk menciptakan keraguan tentang kesepakatan itu, yang telah mengguncang Twitter selama berminggu-minggu.

Gugatan diajukan oleh seorang pemegang saham Twitter, William Heresniak dari Virginia, yang mencari status class action dan meminta pengadilan federal di San Francisco mendukung keabsahan kesepakatan dan memberikan penghargaan kepada pemegang saham segala kerusakan yang diizinkan oleh hukum.

Pekan lalu, Musk mengatakan bahwa tawarannya untuk membeli Twitter tidak akan dilanjutkan, kecuali dia mendapatkan bukti jumlah akun palsu atau spam yang mengganggu Twitter, menambah ketidakpastian dalam upayanya untuk mengejar platform tersebut.

Gugatan itu menyebut Musk menegosiasikan pembelian Twitter pada akhir April, tanpa melakukan uji tuntas yang diharapkan dalam megadeal seperti itu. Kontrak yang dihasilkan hanya perlu disetujui oleh pemegang saham dan regulator Twitter, dan akan ditutup pada 24 Oktober tahun ini.

Dalam gugatan juga disebutkan bahwa Musk sangat menyadari bahwa beberapa akun Twitter dikendalikan oleh “bot” perangkat lunak, bukan orang sungguhan, dan bahkan telah men-tweet tentang hal itu sebelum membuat penawarannya untuk membeli perusahaan.

“Musk melanjutkan untuk membuat pernyataan, mengirim tweet, dan terlibat dalam perilaku yang dirancang untuk menciptakan keraguan tentang kesepakatan dan membuat saham Twitter turun secara substansial,” menurut pengaduan tersebut seperti dikutip dari AFP.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengaruh untuk mendapatkan Twitter dengan harga yang jauh lebih murah, atau mundur dari kesepakatan tanpa menderita hukuman apa pun, argumen gugatan itu. Manipulasi pasar Musk berhasil, Twitter telah kehilangan valuasi USD 8 miliar sejak pembelian diumumkan.

Baca Juga :   Elon Musk Tangguhkan Kesepakatan Akuisisi Twitter

Saham Twitter pada hari Kamis ditutup sedikit naik pada USD 39,52, sebagai tanda keraguan investor bahwa pembelian akan diselesaikan pada USD 54,20 per saham yang awalnya ditawar oleh Musk. Sayangnya, tak ada komentar dari Elon Musk terkait gugatan ini.[]

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 18:11 WIB

Solois Asal Tangerang, Azel Rilis Single Debut Perfect Charm

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:08 WIB

Nama Grup Band Kotak Tetap Milik Cella, Tantri, dan Chua Usai Gugatan Banding Ditolak Pengadilan

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:51 WIB

Kirana Setio Berbagi Panggung dengan Pitahati di Main-Main di Cipete Episode 12

Rabu, 14 Mei 2025 - 16:18 WIB

Kamila Batavia Hadirkan EP Perdana The Scent of Camellias

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:37 WIB

Swag Event 103: Panggung Musik yang Meriah di Kala di Kalijaga

Berita Terbaru