Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor 5 ton kepiting bakau Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur senilai lebih dari Rp1 miliar langsung ke Shenzhen, Tiongkok.
Menurut Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Balikpapan, Eko Sulistyanto, hal ini bukti bahwa pelaku usaha besar maupun kecil bisa mengekspor produk ke luar negeri.
“Alhamdulillah, ini menjadi bukti bahwa semua pelaku usaha baik yang besar maupun kecil bisa ekspor,” tutur Eko Sulistyanto di kantornya, Senin (23/05/2022).
Komoditas yang diekspor itu, berasal dari unit usaha pembudidaya ikan (UUPI), yang termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), CV Tiga A. Ekspor, bisa dilakukan setelah UUPI tersebut mengantongi sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) dan nomor registrasi negara Tiongkok.
Eko menegaskan, bahwa sertifikat itu pun diperoleh secara gratis melalui pendampingan BKIPM Balikpapan.
“Jadi memang pengurusan sertifikat gratis dan kami juga terus lakukan pendampingan hingga ekspor,” ungkapnya.
Ekspor tersebut, lanjut Eko, kian mudah dengan adanya sinergitas BKIPM Balikpapan, Bea Cukai Balikpapan, PT. Angkasa Pura I Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan dan MY Indo Airlines. Sehingga pelaku usaha kini bisa memanfaatkan fasilitas direct call atau ekspor langsung ke Tiongkok dan Singapura.
Lalulintas komoditas perikanan yang keluar dari wilayah Provinsi Kalimantan Timur Juga terus mengalami peningkatan. Pada 2021, nilai ekspor dari Kaltim mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Negara tujuan ekspor komoditas perikanan dari Kalimantan Timur di antaranya adalah Jepang, Tiongkok, Inggris Raya, Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Vietnam serta Belanda.
BKIPM Balikpapan, akan terus berupaya menjaga tren positif ini dengan memberikan layanan jaminan mutu (quality assurance) terhadap produk perikanan yang akan diekspor.
“Tentu ini peluang yang bisa dimaksimalkan oleh para pelaku usaha, kami terus berupaya untuk turut menjaga dari sisi keamanan dan mutu produk,” tandas Eko. []