Renault Serahkan Asetnya di Rusia ke Pemerintahan Putin

- Editor

Selasa, 17 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Logo Renault. (Foto: Pelopor.id/Ist)

Logo Renault. (Foto: Pelopor.id/Ist)

Jakarta | Produsen mobil Prancis, Renault, awal pekan ini telah menyerahkan asetnya di Rusia kepada pemerintahan Vladimir Putin. Hal itu menandai nasionalisasi besar pertama, sejak dimulainya sanksi atas kampanye militer Moskow di Ukraina.

Renault menguasai 68% AvtoVAZ, produsen mobil terbesar di Rusia dengan merek terkenal negara itu, Lada. Namun, perusahaan berada di bawah tekanan untuk menarik diri dari negara tersebut, sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022.

“Perjanjian telah ditandatangani mengenai transfer aset Rusia dari Grup Renault ke Federasi Rusia dan pemerintah Moskow,” kata kementerian industri dan perdagangan dalam pernyataan yang dikutip dari AFP.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Renault akan mempertahankan opsi enam tahun untuk membeli kembali saham di AvtoVAZ. Kesepakatan itu juga termasuk pabrik Renault di Moskow, Avtoframos, yang memproduksi model Renault dan Nissan.

Berkat AvtoVAZ, Rusia telah menjadi pasar terbesar kedua bagi Grup Renault di belakang Eropa tahun lalu, dengan sekitar setengah juta kendaraan terjual.

Sejak Putin mengirim pasukan militernya ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Renault mengalami kesulitan mempertahankan operasinya, akibat kekurangan komponen menyusul pengenaan sanksi Barat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret meminta Renault dan perusahaan Prancis lainnya untuk keluar dari Rusia. Ukraina juga mendesak boikot kendaraan Renault sampai ditarik dari Rusia.

Sebelumnya, pihak berwenang Rusia menyatakan siap menasionalisasi aset asing, dan sejumlah pejabat meyakinkan Rusia bahwa merek favorit mereka akan memiliki alternatif domestik.

Para pejabat di Moskow telah berusaha untuk mengecilkan beratnya sanksi Barat, menjanjikan bahwa Rusia akan beradaptasi dan mengambil sejumlah langkah untuk menghentikan pelarian mata uang asing dan modal.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Komisi I: Presidensi G20 Momentum Indonesia Cegah Spillover Effect Perang Rusia

Berita Terkait

Andi Amran Copot Anak Buah Yang Terima Fee Proyek
Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024
AHY di WWF 2024: Masyarakat Dunia Harus Atasi Kelangkaan Lahan dan Air
Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Warung Madura Tidak Pernah Dilarang Beroperasi 24 Jam
Indonesia Perlu Capai 5 Parameter ini untuk Jadi Negara Maju
Erick Thohir Komentari Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus 1 Juta

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 22:59 WIB

Rahayu Saraswati Serahkan Formulir Caketum TIDAR Periode 2025-2030

Senin, 21 April 2025 - 22:18 WIB

Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem

Sabtu, 19 April 2025 - 21:07 WIB

Banjir Dukungan Akar Rumput, Rahayu Saraswati Maju Kembali Jadi Caketum TIDAR

Sabtu, 19 April 2025 - 15:45 WIB

Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar

Jumat, 18 April 2025 - 20:40 WIB

Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Berita Terbaru

Penyanyi solo, Marcello Tahitoe alias Ello. (Foto: Istimewa)

Musik

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 Apr 2025 - 21:43 WIB