Jakarta | Apollo Global Management Inc. tahun ini berencana menyalurkan kredit sekitar USD 1 miliar kepada pengembang properti di India. Angka itu meningkat dari kredit Apollo tahun lalu yang sebesar USD 750 juta, dengan dua pertiganya dialokasikan ke proyek perumahan.
Apollo mengatakan bahwa sekitar 70% dari kredit tahun ini akan diarahkan ke pembangunan rumah, kemudian sisanya untuk pengembang komersial.
“Ini berkonsolidasi dengan cepat, dengan jumlah rumah yang tidak terjual di India pada level terendah 10 tahun, yang merupakan tanda bahwa harga dapat naik,” kata Partner di Apollo Nipun Sahni, seperti dilansir dari Reuters.
Sahni menilai, naiknya harga komoditas termasuk yang digunakan dalam konstruksi, bersama dengan permintaan rumah yang terpendam, kemungkinan akan menaikkan harga real estat di India.
Crisil Ratings Ltd pun memprediksi, tingkat persediaan yang rendah akan menopang ledakan di pasar properti residensial, di mana harga bisa naik sebanyak 10% di enam kota teratas India.
Sejak memasuki pasar India pada 2008 hingga kini, Apollo telah mengelola sekitar USD 513 miliar aset secara global, menurut situs webnya. Perusahaan tersebut mulai menyalurkan pinjaman kepada pengembang properti India pada 2017.
“Kami memiliki keinginan untuk terus berinvestasi dan memanfaatkan dislokasi di pasar pembiayaan di India. Ukuran pinjaman rata-rata Apollo akan berkisar antara USD 40 juta dan USD 60 juta,” ujarnya.[]