Jakarta | Warga Singapura beramai-ramai mengajukan permohonan pembuatan paspor, seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan setelah dua tahun pandemi. Singapura sejak bulan lalu telah menghapus persyaratan pengujian pra-keberangkatan untuk pengunjung yang divaksinasi penuh dari semua negara.
Data Immigration & Checkpoints Authority (ICA) menyebutkan, jumlah aplikasi paspor telah melonjak menjadi lebih dari 7.000 dalam sehari, yang terus bertambah hingga menyentuh angka 14.000.
Pihak ICA mengatakan lonjakan ini sangat luar biasa, dibandingkan dengan sebelum pandemi yang hanya sekitar 2.000 aplikasi dalam sehari. Melansir Bloomberg, rata-rata proses membutuhkan sekitar enam minggu dari waktu aplikasi diajukan.
Media lokal melaporkan antrian panjang yang mengular di gedung ICA di mana pelamar menunggu berjam-jam untuk mengumpulkan dokumen perjalanan mereka.
ICA pun telah mengerahkan lebih banyak sumber daya untuk memproses aplikasi dan memperluas area antrian untuk mengatasi kerumunan besar.
Selama dua tahun, lebih dari lima juta penduduk Singapura terjebak di pulau dengan luas daratan sekitar 730 kilometer persegi, atau sekitar seperempat luas Rhode Island, negara bagian terkecil di Amerika Serikat.
Selain Singapura, destinasi wisata populer di Asia, mulai dari Thailand hingga Jepang bergerak untuk membuka kembali perbatasan mereka, menyambut kembali wisatawan setelah varian Covid-19 terbaru Omicron terbukti ringan dibandingkan dengan pendahulunya yang mematikan.[]