Jakarta | Startup produsen kendaraan listrik, Canoo Inc membukukan rugi bersih sebesar USD 125,4 juta pada kuartal pertama tahun ini. Perusahaan yang berbasis di Texas itu pun mulai memperingatkan pada investor bahwa ada keraguan substansial tentang kelangsungan usahanya.
Masalah finansial yang dialami Canoo menunjukkan kesulitan startup electric vehicle (EV) berjuang dalam ketatnya persaingan, baik dengan raksasa EV seperti Tesla Inc ataupun dengan produsen mobil konvensional yang mampu menginvestasikan miliaran dolar untuk mendirikan pabrik baru.
Canoo mengaku hanya memiliki sisa uang tunai sekitar USD 105 juta pada akhir Maret lalu, kurang dari USD 120 juta yang dihabiskan untuk biaya operasional selama tiga bulan pertama tahun ini. Pengeluaran modal selama kuartal pertama mencapai USD 28,4 juta dengan pendapatan nihil.
“Kami telah menjelaskan filosofi kami untuk meningkatkan modal secara bijaksana dan akan melanjutkan pendekatan disiplin ini,” kata Chief Executive Officer (CEO) Canoo Tony Aquila yang dilansir dari Reuters.
Canoo telah memproduksi 39 unit van Gamma pada Maret dan telah menerima 17.500 pre-order dengan nilai proyeksi USD 750 juta. Direksi Canoo menyebutkan bahwa perusahaannya saat ini mampu memproduksi hingga 12 kendaraan per minggu.
Pada bulan April, Canoo juga telah memenangkan kontrak dengan badan antariksa Amerika Serikat (AS) untuk membangun kendaraan yang akan mengangkut astronot ke landasan peluncuran untuk misi Artemis NASA yang akan datang.[]