Jakarta | Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, membahas tentang peringatan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari migrasi.
“Mengingat arus migran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari seluruh belahan bumi ke kedua negara kita, presiden menegaskan kembali perlunya membangun alat yang lebih kuat untuk mengelola lonjakan migrasi regional,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.
Pertemuan virtual itu memamerkan upaya Biden untuk mengarahkan hubungan yang kompleks ke basis yang lebih kooperatif setelah situasi yang menggelora, di bawah pendahulunya, Donald Trump.
“Nada seruan itu sangat konstruktif. Ini bukan seruan di mana Presiden Biden mengancam presiden Meksiko dengan cara apa pun,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
Kedua negara terikat erat melalui perdagangan, budaya dan industri narkotika yang kejam. Namun, yang membayangi segalanya adalah kebingungan bagaimana mengelola migrasi legal dan ilegal.
Ini adalah topik yang akan banyak ditampilkan pada KTT regional Amerika yang akan datang pada bulan Juni, yang diselenggarakan di Los Angeles.
Setelah pertemuan virtual itu, Lopez Obrador pun mengunggah cuitan bahwa Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard akan melakukan perjalanan ke Washington pada Senin, untuk membahas masalah kerja sama untuk pembangunan dan KTT Amerika.
Kemudian Lopez Obrador sendiri akan mengunjungi Amerika Tengah dan Kuba dari 5-9 Mei, dengan berhenti di tiga negara utama tempat karavan migran berasal yaitu Guatemala, El Salvador dan Honduras.[]