Pelopor.id – Produk Cerutu Gayo dengan brand atau merek dagang Gayo Mountain Cigar (GMC), sudah resmi diluncurkan ke pasaran di Galeri Kopi Indonesia, Kampung Kung, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, beberapa waktu lalu.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, kehadiran produk handmade (buatan tangan) ini bakal menjadi cikal bakal lahirnya industri tembakau lainnya di daerah Takengon, mengingat semakin maraknya permintaan tembakau Gayo belakangan ini.
Terlebih lagi, secara tradisional tembakau Gayo cukup dikenal karena aroma dan cita rasanya. Bahkan, pernah mengalami masa keemasan pada era 1980-an.
“Ini bisa dijadikan sebagai produk unggulan dari daerah Aceh Tengah. Dan kita harus terus angkat produk-produk unggulan dari daerah seperti ini,” tutur MenKopUKM didampingi Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, saat mengunjungi Workshop Gayo Mountain Cigar di Galeri Kopi Indonesia, Takengon, Aceh Tengah, Sabtu (26/02/2022) sore.
Menteri Teten menegaskan, cerutu khas Gayo ini tinggal dipoles dengan perkuatan branding dan perluasan pasar. Artinya, produk unggulan dari Aceh Tengah tidak hanya kopi dan produk holtikultura, melainkan juga cerutu. Untuk perluasan pasar cerutu khas Gayo ini, ia mengarahkan untuk bekerjasama dengan seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia di seluruh dunia.
Dalam acara yang sama, pemilik Gayo Mountain Cigar, Salmy mengatakan produk cerutu yang dihasilkannya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Bahkan, sudah mulai menembus pasar global di Rumania.
“Rencananya, kita akan masuki pasar di Singapura,” kata Salmy.
Salmy menjelaskan, Gayo Mountain Cigar dikerjakan oleh lima orang karyawan. Sedangkan bahan baku, dipasok kelompok tani plasma dengan luas lahan 18 hektar dari Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.
“Untuk pengembangan kualitas cerutu, kami masih membutuhkan alat pres dan pengeringan tembakau,” sebut Salmy.

Cerutu khas Gayo, memiliki aneka aroma dan rasa. Ada rasa mint, apel, green tea, dan sebagainya. Dari sisi bentuk, cerutu khas Gayo agak lebih tebal dari cerutu lain pada umumnya. Kita juga menyebutnya sebagai Cerutu Tulang.
Bahkan, ujung cerutu Gayo ini bisa dijadikan sebagai terapi pengobatan. Yakni, terapi bagi para pecandu narkoba agar terbebas dari ketergantungan narkoba.
“Pihak BNN sudah pernah berkunjung kesini,” tegas Salmy.
Selain itu, ujung cerutu Gayo juga bisa dijadikan sebagai masker kecantikan. Hal ini akan terus dikembangkan oleh bagian Research and development cerutu Gayo. []