Pelopor.id | Ukraina berhasil menjual obligasi perang dan meraih dana senilai USD 277 juta. Melansir Bloomberg, obligasi perang ini menawarkan yield 11% dan memiliki nilai par atau nilai pokok saat jatuh tempo sekitar USD 33.
Ini adalah upaya terbaru Ukrania mengumpulkan dana sekaligus memanfaatkan dukungan global untuk melawan invasi Rusia.
Meski demikian, penjualan obligasi perang ini cukup menyulitkan investor untuk membeli. Pasalnya, Kementerian Keuangan Ukrania memutus akses ke situs webnya dari luar negeri untuk menghindari serangan siber. Hal itu pun membuat sejumlah dana dari pembelian internasional belum berhasil terkirim.
Bisa dikatakan Ukraina sangat mengandalkan penjualan obligasi perang ini sebagai salah satu upaya mendanai perlengkapan senjata bagi militer dan warga sipilnya. Apalagi, mengingat kekuatan militer Rusia sangat jauh lebih besar.
Tidak hanya mata uang konvensional, pemerintah Ukraina juga berusaha menggalang dana dalam bentuk mata uang kripto dan token digital. Mereka bahkan mengunggahnya lewat akun Twitter resmi.
Berdasarkan data perusahaan analitik blockchain, Elliptic, hingga Selasa (01/03/2022) pagi waktu setempat, akun-akun token digital itu telah menerima lebih dari USD 17 juta. Termasuk organisasi non-pemerintah Ukraina yang memberi dukungan kepada militer, telah meraih total sumbangan berjumlah USD 24,6 juta.[]