Pelopor.id – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, ingin PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) menyediakan Co-Working Space bagi talenta muda untuk melakukan inovasi produk UMKM.
“Kebutuhan untuk Co-Working Space dalam PLUT perlu diperkuat kebutuhannya karena anak muda ini perlu tempat untuk berexsercise, bertemu dengan komunitas, dan membangun komunitas kreatif untuk melahirkan inovasi produk,” tutur Teten Masduki dalam acara dialog PLUT, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (27/1/2022).

MenKopUKM menjelaskan, selain menjadi tempat “nongkrong” para kaum milenial untuk berkreasi dan inovasi, PLUT diminta untuk tidak melupakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) utamanya dalam membina dan memberikan pelayanan bagi UMKM. Oleh sebab itu, di kantor PLUT harus ada profesional talent yang dapat menjadi pembimbing bagi UMKM agar produk-produknya lebih berdaya saing.
“Kita perlu meredesain PLUT ini untuk melakukan inkubasi pada calon wirausaha muda sehingga menjadi tangguh, mengkurasi produk mereka, menjadi tempat showcase bahkan menjadi pusat konsultasi bisnis bagi UMKM,” ungkapnya.
Untuk itu, Menteri Teten akan menggandeng berbagai pihak seperti inkubator swasta, akademisi dari kampus hingga pemerintah daerah untuk bersama-sama melengkapi fasilitas yang dibutuhkan. Kerjasama yang erat antar pemangku kepentingan diyakini akan membantu pencapaian target pemerintah menaikkan rasio kewirausahaan hingga 3,95 persen di tahun 2024.
“Kami, PLUT, inkubator swasta dan universitas akan menjadi tiga serangkai untuk melakukan pendampingan berkelanjutan bagi UMKM supaya semakin berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Adapun saat ini, rasio kewirausahaan nasional baru mencapai 3,55 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya yang rata-rata mencapai 4 persen. Demi mencapai target rasio kewirausahaan, telah diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Wirausaha.
“Dari Perpresnya itu kita akan sama-sama bikin rencana strategis nasional, ini harus jadi momentum untuk kita ubah dunia. Ini mimpi harus besar dan saya optimis karena Presiden berkomitmen untuk mendukung UMKM,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama UNIDO Country Representative Essam Alqararah mengatakan, pihaknya siap mendukung pengembangan UMKM di Indonesia melalui beberapa program yang kini sudah dijalankan.

Sebagai Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), program dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) lebih banyak menyasar pada kaum muda dan wanita. Hal ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah Indonesia untuk lebih banyak mencetak entrepreneur muda yang kreatif dan inovatif.
“Kami adalah lembaga yang resmi dari PBB yang selalu siap mendukung program pengembangan kapasitas bagi anak muda. Jadi 50 persen dari penerima manfaat dari program kami memang adalah pemuda dan perempuan,” katanya.
UNIDO pun telah terlibat aktif dalam berbagai pelatihan peningkatan SDM pelaku UMKM di Indonesia. Dia berharap melalui kolaborasi yang baik Indonesia bakal menjadi salah satu negara yang kuat perekonomiannya.
“Saya sadari akan banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mendorong UMKM di Indonesia. Sebab UMKM statusnya rata-rata masih kecil, oleh karena itu UNIDO sangat senang bekerjasama dengan KemenkopUKM, pemerintah pusat atau daerah,” tandasnya. []