Pelopor.id | Panel Kementerian Kesehatan Jepang merekomendasikan persetujuan pil antivirus Covid-19 yang dikembangkan oleh Merck & Co Inc, menyusul kekhawatiran meningkatnya kasus Covid varian Omicron. Langkah ini juga sebagai bagian dari rencana Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida meluncurkan pengobatan baru pada akhir tahun 2021.
Keputusan panel menetapkan mulai akhir pekan ini dilakukan tahapan pengiriman 200.000 dosis di seluruh negeri Jepang, berdasarkan persiapan yang diumumkan sebelumnya oleh PM Kishida.
“Saya yakin pendistribusian obat ini merupakan langkah maju yang besar untuk penanganan Covid-19 bangsa kita,” kata Menteri Kesehatan Jepang Shigeyuki Goto, seperti dikutip dari Reuters.
Dengan demikian, beberapa institusi medis dan apotek di Jepang akan mulai menerima pil tersebut, paling cepat Senin pekan depan. Jepang juga sangat berharap pada perawatan oral untuk mencegah infeksi serius dan kematian, jika terjadi gelombang keenam pandemi.
Pada bulan lalu, Pemerintah Jepang memang telah setuju membayar Merck dan mitranya, Ridgeback Biotherapeutics, sekitar USD 1,2 miliar untuk 1,6 juta program molnupiravir. Selain pil antivirus Merck, PM Kishida juga meraih kesepakatan 2 juta dosis pil antivirus terpisah yang dikembangkan oleh Pfizer Inc.
Jepang pada pekan ini telah mengkonfirmasi kasus infeksi Omicron pertama yang diketahui tidak dapat ditelusuri kembali ke pelancong luar negeri. Kini, transmisi komunitas dari varian itu telah ditemukan di kota-kota barat Osaka dan Kyoto, dan kasus yang dicurigai diumumkan di Tokyo. []
Baca juga: Waduh, Kasus Omicron RI Bertambah Lagi












