Pelopor.id | Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menghadiri Acara Puncak Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke-22 di Balai Makarti Muktitama yang digelar secara hybrid, Senin (20/09/2021).
Pria yang juga akrab disapa Gus Menteri ini, dalam sambutannya mengatakan, pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, membutuhkan fokus serta penanganan lengkap dan terintegrasi, berdasarkan kebutuhan warga desa, berbasis data mikro yang dikumpulkan oleh desa.
Baca juga: Gus Menteri Blusukan Keliling Desa Blora Meninjau Potensi BUMDes
Olehnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), sejak tahun 2021 menggunakan SDGs Desa sebagai upaya terpadu percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“SDGs Desa, Pembangunan Desa berjalan diatas prinsip No One Left Behind yaitu Pembangunan yang tidak meninggalkan satu orang pun terlewatkan, pembangunan desa yang tidak menyisakan satu warga desa pun yang tidak dapat menikmati hasil pembangunan desa,” kata Gus Menteri. SDGs Desa memiliki 18 tujuan, dengan 222 indikator pemenuhan kebutuhan warga, pembangunan wilayah desa, serta kelembagaan desa.
Baca juga: Gus Menteri & Bupati Jepara Bahas Pengentasan Kemiskinan di Desa
Gus Menteri mengatakan, teknologi tepat guna bagian dari inovasi desa tercatat sebagai capaian SDGs Desa Tujuan ke 9: Infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan. Inovasi dan teknologi tepat guna berperan mempercepat laju kemajuan desa. Percepatan laju pembangunan menjadi ukuran peningkatan daya saing desa.
“Tahun 2019 sebanyak 78.030 inovasi dan teknologi tepat guna diterapkan di desa, mencakup 23.964 unit bidang infrastruktur, 31.031 unit bidang kewirausahaan, dan 23.032 unit bidang peningkatan kapasitas SDM,” ujarnya.
Baca juga: Gus Menteri Ungkap Pentingnya Data Dalam Pembangunan Desa di Papua
Sebanyak Rp2 triliun APBDes dianggarkan oleh 24.890 desa inovatif. Desa-desa itulah yang mengalami peningkatan skor IDM (Indeks Desa Membangun) lebih cepat. Pemilihan teknologi yang tepat, dapat meningkatkan nilai tambah, sebaliknya penggunaan teknologi yang kurang tepat, akan menjadi kontra produktif atau menempatkan masyarakat dalam ketidakberdayaan.
“Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Baca juga: Gus Menteri Gandeng KfW Jerman untuk Kembangkan BUMDes
Ia juga meminta pemerintah daerah dapat terus memfasilitasi masyarakat, untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi tepat guna, diantaranya dengan memanfaatkan kelembagaan masyarakat yang telah dibentuk yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek), baik yang ada di kecamatan maupun desa/kelurahan.
Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ini, kata Gus Menteri, jadi upaya strategis dalam penyebaran dan pemerataan informasi teknologi, karena event ini merupakan tempat bertemunya para inventor, creator, dan innovator teknologi, dari berbagai daerah di tanah air. Ia pun menyerahkan para pemenang lomba TTG Nasional ke-22 dengan Provinsi Lampung menjadi Juara Umum yang diterima Gubernur Arinal Junaidi. []