Pelopor.id |Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa dua desa di Kecamatan Mapili, Kabupaten Poliwali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat dilanda banjir pada Sabtu (4/9/2021), pukul 18.30 waktu setempat.
Banjir tersebut, dipicu oleh hujan dengan intensits tinggi sehingga debit air Sungai Andau, Kanusuang dan Salu Kadundung meluap. Menyebabkan 90 KK atau 330 jiwa di dua desa terdampak banjir dengan ketinggian berkisar 20 – 100 cm. Kedua desa terdampak yaitu Desa Landikanusuang dan Rappang Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poliwali Mandar mencatat 56 KK (194 jiwa) terdampak di Desa Landikanusuang, sedangkan 34 KK (146 jiwa) di Rappang Barat.
Data sementara dusun-dusun yang terdampak di Desa Landikanusuang berada di Dusun Pulluddung, Tondo Ratte, Landi dan Seppong. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa ini.
BPBD setempat juga melaporkan, banjir berdampak pada kerugian material pada sektor pemukiman, fasilitas umum dan perkebunan. Tercatat 90 unit rumah warga di dua desa tersebut terendam.
Sementara itu, 2 unit jembatan terpantau mengalami pengikisan pada pondasi, 2 unit jembatan gantung terancama putus. BPBD juga mendata 1 unit masjid terendam. Sedangkan di sektor perkebunan, kebun kakao seluas 21 hektar dan sawah 100 hektar terendam.
BPBD Kabupaten Poliwali Mandar telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti menyiagakan apabila diperlukan untuk evakuasi warga. Di samping itu, BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, relawan dan instansi di tingkat kecamatan dan desa melakukan pembersihan lingkungan yang dipenuhi sampah banjir.
Meskipun banjir sudah surut, BPBD setempat bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan. Hal tersebut dilatarbelakangi kondisi cuaca hujan deras saat ini. Prakiraan cuaca di tingkat kecamatan, hujan dengan intensitas ringan terpantau berpeluan terjadi pada malam ini.
Berdasarkan prakiraan dini cuaca BMKG, wilayah Poliwali Mandar berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang. Potensi hujan masih berpeluang di wilayah ini pada esok hari, Senin (6/9).
Analisis inaRISK menunjukkan 13 kecamatan di Kabupaten Poliwali Mandar yang berada pada kategori sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir. Kecamatan Mapili yang terdampak banjir merupakan salah satu kecamatan pada kateogri bahaya tersebut.
- Baca juga : GMKI: Banjir Palembang Akibat Drainase dan Pengolahan Sampah Buruk
- Baca juga : Badai Ida Sebabkan Banjir di New York dan New Jersey, 9 Orang Meninggal
Namun potensi bahaya lain perlu menjadi catatan, khususnya memasuki musim hujan ini, yaitu potensi bahaya tanah longsor. Kecamatan ini juga berada pada potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi.
BNPB mengimbau masyarakat untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan pada bulan September hingga November 2021, di antaranya Provinsi Sulawesi Barat.
Kewaspadaan warga di tingkat komunitas atau desa dibutuhkan untuk bersama-sama menganalisis secara mandiri potensi risiko yang berada di wilayah. []