Penyebab Masa Menstruasi Lebih Singkat dari Biasanya

- Editor

Selasa, 24 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pembalut wanita. (Foto: Pelopor.id/Ist)

Ilustrasi pembalut wanita. (Foto: Pelopor.id/Ist)

Pelopor.id | Jakarta – Setiap wanita memiliki masa menstruasi yang bervariasi. Normalnya, wanita mengalami menstruasi 3 sampai 7 hari dalam siklus menstruasi 21−35 hari. Jika masa menstruasi lebih singkat dari biasanya, masih dapat tergolong normal selama menstruasi tersebut terjadi secara teratur.

Periode menstruasi singkat, biasanya banyak dialami oleh remaja maupun lansia yang sudah mendekati masa menopause. Ini merupakan pengaruh dari ketidakseimbangan hormon dalam tubuh mereka.

Ketidakseimbangan hormon estrogen pada remaja bisa membuat menstruasi menjadi singkat dan tidak teratur. Sedangkan pada lansia, kondisi ini bisa dipicu oleh terhentinya produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga membuat menstruasi menjadi singkat dan tidak teratur.

Hormon estrogen itu sendiri adalah faktor utama yang memengaruhi siklus dan lamanya menstruasi. Hormon ini, berfungsi untuk mematangkan organ reproduksi wanita dan membantu mempersiapkan dinding rahim sebelum proses perlekatan dengan embrio.

Produksi hormon estrogen bisa menjadi tidak normal akibat sejumlah kondisi, seperti:

Stres

Stres, memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, juga menghambat produksi hormon estrogen. Stres yang parah tidak hanya mengganggu siklus menstruasi, tapi juga membuatnya berhenti selama beberapa bulan. Stres biasanya disertai dengan gejala, tubuh yang lesu, perasaan cemas berkepanjangan, gangguan tidur, serta penurunan berat badan.

Penggunaan KB hormon

Mengenali pilihan metode kontrasepsi

KB hormon, mengandung hormon progesteron dan estrogen yang berdampak langsung pada siklus menstruasi. Salah satu efek yang muncul pada penggunaan KB jenis ini untuk pertama kali adalah perubahan masa menstruasi menjadi menjadi lebih pendek dibanding sebelumnya.

Perubahan ini, juga bisa terjadi saat Anda mengganti jenis KB yang digunakan, misalnya dari suntik menjadi pil. Sementara efek samping lain yang sering dikeluhkan pada penggunaan KB hormon adalah munculnya bercak darah sebelum masa menstruasi, nyeri perut, dan sakit kepala.

Perimenopause

Mengenal Tanda-tanda Menopause Pada Wanita, Gejala Bisa Dikelola dengan Cara Berikut - Halaman 2 - Tribun Jatim

Perimenopause adalah periode menjelang menstruasi terakhir sebelum menopause. Selama rentang waktu ini, produksi estrogen kian berkurang menyebabkan menstruasi tidak lancardan lebih pendek dari biasanya. Gejala lain yang sering menyertai kondisi ini, adalah perdarahan tidak normal selama menstruasi, atau tidak mengalami menstruasi pada bulan-bulan tertentu sehingga totalnya tidak mencapai 12 kali dalam setahun.

Sindrom ovarium polikistik

Siklus Haid Tak Teratur, Tanda Sindrom Ovarium Polikistik – Info Sehat FKUI

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan pada ovarium yang menyebabkan tubuh lebih banyak memproduksi hormon seks laki-laki. Jumlah estrogen pun, jadi lebih rendah dari yang seharusnya sehingga berdampak pada siklus menstruasi secara keseluruhan.

Penderita PCOS biasanya mengalami menstruasi tidak teratur, masa menstruasi lebih pendek, atau tidak mengalami menstruasi selama beberapa kali. Penyakit ini, bisa menyebabkan munculnya rambut halus pada wajah, suara yang lebih dalam, hingga kesulitan untuk hamil.

Baca Juga :   Kemenkes Sediakan Nomor WhatsApp untuk Layanan Telemedisin

Menyusui

Busui, Tetap Berikan ASI di Masa Pandemi

Saat menyusui, tubuh kita memproduksi ASI dengan bantuan hormon prolaktin. Namun, hormon ini juga memengaruhi menstruasi dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium dalam proses yang disebut ovulasi.

Masa menstruasi, akan lebih pendek dari biasanya tanpa ovulasi yang cukup. Gejala lain yang dapat Anda alami, adalah terhentinya menstruasi selama beberapa bulan serta munculnya bercak darah di luar masa menstruasi.

Olahraga berlebih

Waspadai, 10 Efek Buruk Olahraga Berlebihan! Halaman all - Kompas.com

Untuk menurunkan berat badan, olahraga sering dilakukan secara berlebihan. Tujuannya agar tidak dapat membakar kalori yang lebih banyak daripada kalori yang dikonsumsi. Tetapi, dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memengaruhi kadar hormon sehingga menyebabkan periode menstruasi memendek.

Perubahan berat badan secara drastis
Keseimbangan hormon, akan terganggu dengan penurunan atau kenaikan berat badan secara drastis. Hal ini juga dapat mengganggu dan berdampak terhadap siklus menstruasi.

Perubahan pola makan

Tips Jaga Kesehatan dengan Mengatur Pola Makan Sehat - Jurnal Milenial

Perubahan pola makan, juga berkontribusi terhadap siklus menstruasi seseorang. Misalnya, secara tiba-tiba menghindari atau berhenti mengonsumsi makanan berkalori, maka produksi hormon dalam tubuh akan terpengaruh dan bisa membuat periode menstruasi berubah. Demikian halnya jika kamu mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebih, maka siklus menstruasimu bisa menjadi lebih pendek.

Mengonsumsi obat tertentu

Sebagian obat-obatan, terutama yang bersifat keras, hormonal, atau dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi kadar hormon dan periode menstruasi.

Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik, bisa menyebabkan perdarahan singkat dan mungkin kehamilan jenis ini disangka sebagai menstruasi. Kondisi ini, terjadi lantaran calon janin tumbuh di luar rahim.

Kista ovarium

Kista ovarium adalah kantong penuh cairan yang terbentuk dalam rahim. Meski tidak bersifat kanker, kista ovarium bisa terasa menyakitkan dan dapat menyebabkan perdarahan yang sering dikira sebagai menstruasi.

Gangguan tiroid

Gangguan tiroid bisa menyebabkan tubuh memproduksi terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon tiroid. Akibatnya, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur atau lebih pendek.

Selain yang dipaparkan diatas, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa periode menstruasi yang pendek juga dapat mengindikasikan menurunnya tingkat kesuburan.

Untuk mengetahui siklus menstruasimu, catatlah periode datangnya menstruasi setiap bulannya. Sehingga jika terjadi perubahan kalo bisa dapat segera mengetahuinya dan bisa segera berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat. []

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Merawat Kulit Wajah Secara Alami
Menkes: Perlu Komitmen Kuat untuk Ciptakan Dunia Bebas TBC di 2023
Kemenkes Bakal Gelar Vaksinasi Booster Kedua Akhir 2022
Sudah Masuk Indonesia!! Begini Gejala dan Tips Mencegah Cacar Monyet
Indonesia Umumkan Kasus Cacar Monyet Pertama
Mengenal Vertigo: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan
Penyebab “Nistagmus” Gangguan Penglihatan dengan Gerakan Bola Mata Tidak Terkendali
Mengenal Biomedical dan Genome Science Initiative

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 14:02 WIB

Mantan Gitaris Guns N Roses Bakal Konser Bareng Dewa 19 di GBK

Jumat, 6 September 2024 - 03:39 WIB

Gitaris Bless The Knights, Fritz Faraday Resmi Di-endorse Blackstar Amplification

Rabu, 4 September 2024 - 13:27 WIB

Sujar Band Pamer Karya Bareng Lanov dan Senyawa di Swag Event

Minggu, 1 September 2024 - 15:18 WIB

Manusia Aksara Kolaborasi Bareng Widi Vierratale di Single Akhirnya Waktu Memisahkan Aku dan Kamu

Kamis, 29 Agustus 2024 - 18:07 WIB

Anov Blues One dan Jack Andie Kolaborasi di Single Tukobel

Kamis, 29 Agustus 2024 - 13:37 WIB

Digelar 3 Hari, Synchronize Fest 2024 Hadirkan 160 Artis Musik Lintas Generasi

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 16:09 WIB

Jelang Perayaan 40 Tahun Berkarya, Kahitna Siap Gelar Konser

Jumat, 16 Agustus 2024 - 20:41 WIB

Rilis Album Satellites, The Script Siap Konser di Indonesia

Berita Terbaru