Pelopor.id – Kayu manis, digunakan sebagai salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini telah digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu dan secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
Manfaat kayu manis antara lain mampu meringankan gejala menstruasi atau haid. Menjelang masuknya periode menstruasi pada wanita selalu timbul berbagai gejala yang menjadi tanda terjadinya peluruhan dinding rahim. Gejala ini disebut dengan Sindrom Pramenstruasi atau PMS.
Gejala yang timbul berbeda-beda di setiap wanitA. Mulai dari nyeri perut bagian bawah, nyeri pinggang, mual, muntah bahkan sebagian orang bisa terjadi pingsan. gejala ini, dapat diminimalisir dengan mengonsumsi rebusan kayu manis yang dicampur dengan teh.
Ramuan bahan alami ini, mampu meredakan rasa nyeri akibat haid serta dapat menenangkan perut dari kontraksi. Bahkan ramuan ini dapat mengurangi frekuensi muntah dan rasa mual yang parah saat PMS.
Kayu manis juga dapat menurunkan kadar gula darah dan memiliki efek anti-diabetes yang kuat. Kayu manis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, membantu melawan peradangan dan telah terbukti menurunkan kolesterol dan trigliserida dalam darah. Kayu manis dapat menurunkan gula darah dengan beberapa mekanisme, termasuk dengan memperlambat pemecahan karbohidrat di saluran pencernaan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan gula darah puasa sebesar 10-29% pada pasien diabetes, yang merupakan jumlah yang signifikan. Dosis efektif biasanya 0,5-2 sendok teh kayu manis per hari, atau 1-6 gram dilansir dari Healthline.
Meskipun memiliki banyak manfaat, Anda harus tetap hati-hati menggunakan kayu manis. Pasalnya, tetap saja suplemen herbal ini dapat menimbulkan efek samping tertentu, seperti wajah memerah dan memanas, peningkatan denyut jantung, stomatitis, glositis, gingivitis, peningkatan motilitas, anoreksia, iritasi dermatitis alergi (topikal), sesak napas dan hipersensitivitas. []