Jakarta – Komorbid, disebut bisa memperparah infeksi virus bahkan menyebabkan kematian. Komorbid itu sendiri adalah penyakit bawaan tertentu atau penyerta yang diderita seseorang ketika ia terserang penyakit lainnya.
Artinya, orang tersebut telah memiliki suatu penyakit terlebih dahulu dan kondisinya diperparah dengan kehadiran penyakit lainnya. Pasien dengan komorbid, berisiko mengalami hambatan dalam proses penyembuhan ketika terserang penyakit lainnya. Ini kerap kali menimbulkan komplikasi serius yang salah satunya berujung kematian.
Contohnya, ketika seseorang yang memiliki penyakit diabetes maka ia akan berpotensi mengalami gejala serius bila terinfeksi Covid-19. Penyakit diabetes inilah yang disebut sebagai komorbid.
Selain diabetes, penyakit lain yang dikategorikan sebagai comorbid di antaranya penyakit jantung, stroke, hipertensi (tekanan darah tinggi), asma, penyakit auto-imun seperti Lupus (SLE), penyakit ginjal, tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tumor/kanker dan penyakit terkait geriatri (masalah kesehatan yang sering terjadi pada orang lanjut usia akibat proses penuaan)
Secara lengkap jenis-jenis komorbid ada di dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 413 tahun 2020 dan Kepmenkes nomor 446 tahun 2020.
Dikutip dari laman covid19.go.id, Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, penyakit ginjal memiliki risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibanding pasien yang tidak memiliki penyakit tersebut.
Kemudian, Penderita penyakit jantung, memiliki risiko 9 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki. Lalu komorbid diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar, hipertensi 6 kali lebih besar, dan penyakit imun memiliki risiko 6 kali lebih besar.
Mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19. Lalu pasien yang memiliki 2 penyakit komorbid, berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19 dan yang memiliki lebih atau sama dengan 3 penyakit komorbid berisiko 29 kali lipat lebih tinggi meninggal saat terinfeksi Covid-19. []