Pelopor.id | Jakarta – Program vaksinasi Covid-19 masih terus berlangsung di Indonesia. Setidaknya harus 70 persen populasi divaksin agar terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Ironisnya, ada sejumlah kabar soal dugaan suntik kosong dan viral beredar di media sosial, terlihat petugas menyuntikkan jarum ke lengan pasien, namun tidak terlihat menginjeksikan isinya.
Baca juga: Satgas Yonif 144/JY Bantu Nakes Gelar Vaksinasi di Batas Negeri
Terbaru, informasi soal dugaan penyuntikan vaksin kosong terjadi di Sekolah IPEKA Pluit Timur, pada Sabtu (06/08/2021). Polres Metro Jakarta Utara telah berhasil meringkus seorang tenaga kesehatan berinisial EO yang saat itu bertugas sebagai vaksinator. Sedangkan pria yang diduga mendapat suntikkan vaksin kosong berinisial BLP.
EO mengatakan kepada polisi bahwa hari itu dia menyuntik sekitar 599 orang. Namun, belum diketahui berapa jumlah orang yang mengalami nasib serupa dengan BLP.
Dalam siaran virtual melalui akun Instagram Polres Metro Jakarta Utara, sambil menangis, EO menyesali perbuatannya dan memohon maaf kepada keluarga dan orang tua BLP. “Saya mohon maaf terlebih terutama kepada keluarga dan orang tua anak yang telah saya vaksin saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata EO.
EO juga menekankan tidak punya niat apa pun, melainkan murni sebatas membantu kegiatan vaksinasi Covid-19 sebagai seorang relawan.
Baca juga: Vaksinasi Bagi Pedagang Bakso Bekasi oleh KemenkopUKM dan Papmiso
Sebelumnya pada 13 Juli 2021, sempat viral juga sebuah video berdurasi 14 detik yang disebut terjadi di Karawang, Jawa Barat. Dalam video itu terlihat seorang vaksinator diduga tidak menyuntikkan cairan vaksin Covid-19 ke tubuh pasien. []