Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memperkenalkan inisiatif Kolaborasi Tangguh Kemanusiaan “Asta Kolaborasi”. Gagasan ini berisi delapan agenda utama untuk memperkuat kapasitas bangsa dalam menghadapi bencana.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara pada kegiatan Indonesian Humanitarian Dialogue 2025: Harmonis Menuju Dampak Kolaborasi Kemanusiaan yang Berkelanjutan dan Bermartabat, yang diselenggarakan Humanitarian Forum Indonesia (HFI) di Hotel Pullman Jakarta, pada Rabu (24/9/2025).
“Dengan Asta Kolaborasi ini, kita bisa lebih presisi menghadapi kelangkaan sumber daya dalam menangani bencana, kita bisa intervensi tepat sasaran, dan kita perkuat ketangguhan bangsa. Mari kita bunyikan simfoni kemanusiaan lebih sinergis, lebih harmonis, lebih nyaring bagi ketangguhan kita sebagai bangsa, bagi keadilan Indonesia,” tuturnya.
Adapun Asta Kolaborasi tersebut adalah :
1. Rumah Ibadah Tangguh Bencana – menjadikan rumah ibadah sebagai pusat evakuasi, edukasi, dan penguatan spiritual masyarakat saat bencana;
2. Kedua, Sistem Peringatan Dini Berbasis Komunitas Agama – memperluas jaringan peringatan dini dengan dukungan tokoh dan jaringan keagamaan di tingkat lokal;
3. Pusat Pelatihan Kemanusiaan Lintas Iman – memperkuat kapasitas relawan lintas agama agar siap bergerak cepat dengan keterampilan yang setara;
4. Dashboard Kemanusiaan Terintegrasi – membangun sistem data terpadu agar intervensi kemanusiaan lebih presisi, efektif, dan menghindari tumpang tindih.
5. Diplomasi Kemanusiaan Regional – memperkuat peran Indonesia dalam solidaritas kemanusiaan ASEAN dan dunia, sekaligus mengarusutamakan nilai gotong royong;
6. Pusat Riset dan Inovasi Kemanusiaan – mendorong riset multidisiplin untuk solusi adaptif menghadapi krisis iklim, pandemi, maupun bencana baru.
7. Program Pendidikan Kemanusiaan Lintas Generasi – menanamkan nilai kepedulian dan kesiapsiagaan sejak dini hingga perguruan tinggi untuk melahirkan generasi tangguh;
8. Ekonomi Sosial Kemanusiaan – mengembangkan usaha sosial dan jejaring ekonomi kerakyatan guna menopang keberlanjutan kerja-kerja kemanusiaan. []