Pelopor.id | Jakarta – Pemerintah Thailand menargetkan bisa meraih sekitar 400 miliar baht dari lonjakan kedatangan turis asing di semester kedua tahun ini, seiring dengan maraknya kunjungan turis setelah terjadi pelonggaran sebagian besar pembatasan Covid.
Wakil juru bicara pemerintah Rachada Dhnadirek mengatakan, sekitar 7,5 juta pelancong internasional diprediksi akan mengunjungi sejumlah tempat wisata seperti Bangkok, Phuket dan Koh Samui antara Juli dan Desember, naik 1.840% dari tahun sebelumnya.
Thailand, seperti kebanyakan negara yang bergantung pada pariwisata, mendapat manfaat dari rebound permintaan perjalanan global dengan pihak berwenang menghapus semua pembatasan era pandemi yang membuat pengunjung keluar selama hampir dua tahun.
Pemulihan pariwisata yang lebih baik dari perkiraan telah mendorong bank sentral dan lembaga pemerintah lainnya untuk meningkatkan perkiraan kedatangan, membantu meredam pukulan ke ekonomi Thailand dari inflasi tinggi multi-tahun dan ekspor yang melambat.
“Insentif dan langkah-langkah pemerintah akan semakin mempercepat pemulihan di industri pariwisata negara itu,” kata Rachada dalam sebuah pernyataan yang dikutip Bloomberg.
Namun, menurutnya, wabah Covid yang terus berlanjut, ketegangan Ukraina-Rusia, dan inflasi dipandang sebagai hambatan utama bagi pemulihan pariwisata Thailand.
Thailand akan mengizinkan wisatawan dari sekitar 50 negara untuk memperpanjang masa tinggal mereka hingga 45 hari antara Oktober dan Maret, untuk memikat lebih banyak pengunjung dan mendukung pemulihan ekonomi.
Data bank sentral Thailand menunjukkan, industri pariwisata sebelum pandemi berkontribusi sekitar 12% terhadap produk domestik bruto dan 20% dari keseluruhan pekerjaan. Hampir 40 juta turis asing mengunjungi negara itu pada 2019, menghasilkan pendapatan lebih dari USD 60 miliar. []