Singapura Mempertimbangkan Pembatasan Perdagangan Kripto

- Editor

Senin, 29 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi mata uang kripto Ethereum. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi mata uang kripto Ethereum. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Pelopor.id | Jakarta – The Monetary Authority of Singapore  (MAS) sedang mempertimbangkan untuk membatasi penggunaan leverage dan fasilitas kredit investor ritel untuk memperdagangkan cryptocurrency, karena bergabung dengan regulator global dalam membuat aturan untuk mengatur aset digital.

Dalam pidatonya pada Senin (29/08/2022), Managing Director Ravi Menon mengatakan bahwa setiap aturan MAS baru juga dapat mencakup tes untuk menentukan kesesuaian pelanggan. Menurutnya, banyak orang tampak “tidak sadar” tentang risiko perdagangan.

“Melarang akses ritel ke cryptocurrency sepertinya tidak akan berhasil. Dunia cryptocurrency tidak memiliki batas,” kata Menon dalam seminar online, seperti dikutip dari Reuters.

“Ada dorongan yang lebih besar sekarang di antara regulator global untuk meningkatkan peraturan di bidang ini. MAS juga akan melakukannya,” lanjutnya.

Pada bulan Oktober, regulator juga akan berkonsultasi dengan peserta industri tentang regulasi stablecoin, sebuah masalah yang muncul ke permukaan setelah TerraUSD runtuh dalam penghapusan USD 40 miliar, mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar aset digital.

Menon mengatakan regulator secara global ingin memberlakukan persyaratan seperti dukungan cadangan yang aman dan penebusan tepat waktu yang setara dengan stablecoin.

Perangkap kurangnya koordinasi regulasi global telah menjadi fokus tajam selama beberapa bulan terakhir, karena serangkaian kegagalan perusahaan tingkat tinggi memperburuk kehancuran pasar senilai USD 2 triliun.

Rezim Singapura untuk perusahaan crypto telah mengumpulkan perhatian khusus, mengingat beberapa entitas termasuk hedge fund yang dipermalukan Three Arrows Capital dan platform Vauld, Zipmex dan Hodlnaut, beroperasi di luar negeri.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   India Bakal Kenakan Pajak 30% untuk Kripto Sebelum Perkenalkan Rupee Digital

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:18 WIB

Mahkamah Konstitusi Terima Perbaikan Permohonan Uji Materi UU Hak Cipta dari VISI

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:06 WIB

Hadir Sebagai Solois, Jack Andie Rilis Single Jangan Menangis

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:32 WIB

Unit Pop Alternatif, Lomba Sihir Rilis Album Kedua Berjudul Obrolan Jam 3 Pagi

Rabu, 7 Mei 2025 - 23:35 WIB

Solois Asal Surabaya, Ardhita Rilis Single Debut Bertajuk Stupidly

Berita Terbaru

Penyanyi solo, AMIS. (Foto: Istimewa)

Musik

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

Grup duo folk, Daun Jatuh. (Foto: Istimewa)

Musik

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Poster promosi Djakarta Warehouse Project 2025 (DWP25). (Foto: IStimewa)

Musik

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB