Dewan Keamanan PBB Terpecah Akibat Larangan Perjalanan Pejabat Taliban

- Editor

Selasa, 23 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ruang Dewan Keamanan PBB atau UN Security Council (UNSC). (Foto: Pelopor.id/Twitter @UN)

Ruang Dewan Keamanan PBB atau UN Security Council (UNSC). (Foto: Pelopor.id/Twitter @UN)

Pelopor.id | Jakarta – Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tetap terbagi pada Senin (22/08/2022) mengenai apakah akan membebaskan beberapa pejabat Taliban Afghanistan dari larangan perjalanan atau tidak.

Di bawah resolusi Dewan Keamanan 2011, sebanyak 135 pemimpin Taliban tunduk pada rezim sanksi yang mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan.

Menurut sumber diplomatik, 13 dari mereka mendapat pengecualian dari larangan perjalanan, yang diperbarui secara berkala, untuk memungkinkan mereka bertemu dengan pejabat dari negara lain di luar negeri. Namun, pengecualian ini berakhir Jumat lalu, setelah Irlandia keberatan dengan perpanjangan otomatis untuk satu bulan lagi.

Pada Juni, Komite Sanksi yang bertanggung jawab atas Afghanistan, yang terdiri dari 15 anggota Dewan Keamanan, telah menghapus dari daftar pengecualian dua menteri Taliban yang bertanggung jawab untuk pendidikan, sebagai pembalasan atas pengurangan drastis hak-hak perempuan dewasa dan anak perempuan yang dipaksakan oleh rezim Islam garis keras.

Beberapa negara Barat ingin lebih lanjut mengurangi daftar tersebut, menurut sumber-sumber diplomatik seperti dikutip dari AFP.

Mereka menyoroti kegagalan menghormati komitmen untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM) atau memerangi terorisme yang dibuat oleh Taliban ketika mereka kembali berkuasa setahun yang lalu.

Sejak pekan lalu, sejumlah proposal kompromi yang sedikit banyak akan menyusutkan daftar pejabat terkait, atau jumlah tujuan resmi, telah ditolak di kedua belah pihak, menurut sumber diplomatik.

Sambil menunggu keputusan yang mungkin, tidak ada pejabat Taliban dalam daftar sanksi yang dapat melakukan perjalanan.

Itu menjadi perhatian khusus menteri luar negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi, yang telah beberapa kali mengunjungi Qatar dalam beberapa bulan terakhir untuk diskusi diplomatik dan termasuk di antara 13 pengecualian.

Baca Juga :   Duterte Berpotensi Tak Akan Diadili Atas Kebijakan Pemberantasan Narkoba

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah Sabtu di Twitter, seorang juru bicara kementerian luar negeri meminta Dewan Keamanan “untuk tidak menggunakan sanksi sebagai alat tekanan” dan mengatakan semua sanksi terhadap pejabat Taliban harus dicabut.

“Jika larangan perjalanan diperpanjang, itu akan menciptakan jarak alih-alih mempromosikan dialog dan keterlibatan, hasil yang harus dicegah,” kata juru bicara itu.[]

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:33 WIB

Pendaftaran Kompetisi Seni FINNA Art of the Year 2025 Resmi Dibuka

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:18 WIB

Mahkamah Konstitusi Terima Perbaikan Permohonan Uji Materi UU Hak Cipta dari VISI

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:06 WIB

Hadir Sebagai Solois, Jack Andie Rilis Single Jangan Menangis

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:32 WIB

Unit Pop Alternatif, Lomba Sihir Rilis Album Kedua Berjudul Obrolan Jam 3 Pagi

Rabu, 7 Mei 2025 - 23:35 WIB

Solois Asal Surabaya, Ardhita Rilis Single Debut Bertajuk Stupidly

Berita Terbaru

Penyanyi solo, AMIS. (Foto: Istimewa)

Musik

AMIS, Generasi Baru Iwan Fals Rilis Single Local Wisdumb

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:12 WIB

Grup duo folk, Daun Jatuh. (Foto: Istimewa)

Musik

Daun Jatuh Hadirkan Versi Baru Lagu Dewi

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:28 WIB

Poster promosi Djakarta Warehouse Project 2025 (DWP25). (Foto: IStimewa)

Musik

Djakarta Warehouse Project 2025 Bakal Digelar di Bali

Kamis, 8 Mei 2025 - 20:10 WIB