Pelopor.id | Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (01/08/2022) mengumumkan bahwa AS telah membunuh pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri, salah satu teroris paling dicari di dunia dan tersangka dalang serangan 11 September 2001.
Biden mengatakan serangan di Kabul, Afghanistan telah dilakukan pada hari Sabtu.
“Keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” katanya seperti dikutip dari AFP, seraya menambahkan bahwa tidak ada korban sipil.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, Zawahiri telah tewas di balkon sebuah rumah di Kabul dalam serangan pesawat tak berawak, dan bahwa tidak ada sepatu bot AS di Afghanistan.
Pejabat itu juga menyebutkan bahwa kehadiran Zawahiri di Kabul merupakan “pelanggaran nyata” terhadap kesepakatan yang telah ditandatangani Taliban dengan AS di Doha pada 2020 yang membuka jalan bagi penarikan AS dari Afghanistan.
Ini adalah serangan over-the-horizon pertama yang diketahui oleh AS pada target Al-Qaeda di Afghanistan, sejak pasukan Amerika menarik diri dari negara itu pada 31 Agustus 2021.
Zawahiri adalah seorang ahli bedah Mesir yang dibesarkan di sebuah rumah tangga Kairo yang nyaman sebelum beralih ke radikalisme kekerasan. Dia telah menjadi buron selama 20 tahun sejak serangan 11 September (9/11) yang menewaskan hampir 3.000 orang di AS.
Dia mengambil alih Al-Qaeda setelah Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan khusus AS di Pakistan pada 2011, dan kepalanya dihadiahi USD 25 juta.
Selama akhir pekan, kementerian dalam negeri Afghanistan membantah laporan yang beredar di media sosial tentang serangan pesawat tak berawak di Kabul, mengatakan bahwa sebuah roket menghantam “sebuah rumah kosong” di ibu kota, tanpa menimbulkan korban.
Kemudian pada Selasa pagi di Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengunggah cuitan bahwa “serangan udara” dilakukan di sebuah tempat tinggal di daerah Sherpur di kota itu.[]