Apple Luncurkan Cara Baru Melawan Spyware

- Editor

Kamis, 7 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi logo Apple. (Foto:Pelopor.id/Pixabay/matcuz)

Ilustrasi logo Apple. (Foto:Pelopor.id/Pixabay/matcuz)

Pelopor.id | Jakarta – Apple menambahkan Mode Penguncian atau Lockdown Mode ke iPhone, iPad, dan Mac, untuk melawan ancaman dari industri yang berkembang pesat yang menyediakan alat spionase canggih kepada pemerintah.

Fitur baru ini terutama untuk melindungi para aktivis, jurnalis, dan target spionase yang disponsori negara lainnya dari spyware.

Mode Lockdown Apple dirancang untuk memblokir atau menonaktifkan beberapa fitur dan kemampuan untuk mencegahnya dimanfaatkan oleh spyware.

Apple mengatakan bahwa mode opsional yang ekstrem memperkuat pertahanan perangkat dan secara ketat membatasi fungsionalitas tertentu, secara tajam mengurangi permukaan serangan yang berpotensi dapat dieksploitasi oleh spyware tentara bayaran yang sangat bertarget.

“Sementara sebagian besar pengguna tidak akan pernah menjadi korban serangan siber yang sangat ditargetkan, kami akan bekerja tanpa lelah untuk melindungi sejumlah kecil pengguna yang menjadi korbannya,” kata kepala teknik keamanan Apple Ivan Krstic dalam sebuah posting blog yang dikutip AFP.

Apple menaikkan hadiah maksimum menjadi USD 2 juta, untuk mengungkap kerentanan dalam perangkat lunaknya ketika datang ke Mode Penguncian.

Kekhawatiran atas pengintaian digital telah dipicu oleh media yang melaporkan bahwa spyware Pegasus yang dibuat oleh NSO Group di Israel, digunakan oleh pemerintah untuk mengawasi lawan, aktivis, dan jurnalis.

Apple menggugat NSO Group di pengadilan federal Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun lalu, dengan mengatakan spyware perusahaan Israel itu digunakan untuk menyerang sejumlah kecil pengguna iPhone di seluruh dunia.

Pegasus menyusup ke ponsel untuk mengekstrak data atau mengaktifkan kamera atau mikrofon untuk memata-matai pemiliknya.

NSO Group mengatakan perangkat lunak itu hanya dijual ke lembaga pemerintah untuk menargetkan penjahat dan teroris dengan lampu hijau dari otoritas Israel.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   Pengadilan Hong Kong Menolak Banding Pernikahan Homoseksual

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
STEM Academy, Program Pengembangan SDM Ala Harbour Energy
Gandeng PTQ, Provider Tri Ajak Sebar Kebaikan Lewat Program Sedekah Kuota
Sambut Ramadan 2024, Indosat IM3 Hadirkan Kampanye Nyatakan Silaturahmi
Virtualness Perkenalkan Gim Interaktif Liga 1 Fantasy Football Bareng Indosat
Marcommads Edulearn Center Cetak Mentor Konten Kreator untuk Anak Disabilitas
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 12:05 WIB

Tipe-X Umumkan Tur Konser untuk Rayakan 30 Tahun Perjalanan Bermusik

Kamis, 17 April 2025 - 11:31 WIB

Bank DKI Sampaikan Progres Perbaikan Sistem Layanan Transfer Antar-Bank

Selasa, 15 April 2025 - 00:32 WIB

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Sabtu, 12 April 2025 - 16:40 WIB

Nasabah Bank DKI Tak Perlu Khawatir, Legislator: Dana 100 Persen Aman

Kamis, 10 April 2025 - 23:40 WIB

Artis Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia

Kamis, 10 April 2025 - 22:27 WIB

Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman

Kamis, 10 April 2025 - 11:39 WIB

Ketua DPRD DKI: Jangan Ikuti Ajakan Kosongkan Rekening di Bank DKI

Rabu, 9 April 2025 - 19:56 WIB

Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran, Berikut Klarifikasi Bank DKI

Berita Terbaru

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: Istimewa)

Ekonomi Bisnis

Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI

Selasa, 15 Apr 2025 - 00:32 WIB