Google Bakal Hapus Riwayat Lokasi pada Kunjungan Klinik Aborsi di AS

- Editor

Minggu, 3 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Google. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Ilustrasi Google. (Foto: Pelopor.id/Pixabay)

Jakarta | Google mengumumkan bakal menghapus riwayat lokasi pengguna ketika mereka mengunjungi klinik aborsi, tempat perlindungan kekerasan dalam rumah tangga dan tempat-tempat lain di mana privasi dicari.

“Jika sistem kami mengidentifikasi bahwa seseorang telah mengunjungi salah satu tempat ini, kami akan menghapus entri ini dari Riwayat Lokasi segera setelah mereka berkunjung. Perubahan ini akan berlaku dalam beberapa minggu mendatang,” tulis wakil presiden senior Google Jen Fitzpatrick, dalam sebuah unggahan blog seperti dikutip AFP.

Google juga tidak akan menyimpan data lokasi sejumlah tempat lain, termasuk pusat kesuburan, fasilitas perawatan kecanduan, dan klinik penurunan berat badan.

Pengumuman ini muncul seminggu setelah Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) membuat keputusan tektonik untuk mencabut hak konstitusional perempuan AS untuk aborsi, menyebabkan selusin negara bagian melarang atau sangat membatasi prosedur dan memicu protes massa di seluruh negeri.

Aktivis dan politisi telah meminta Google dan raksasa teknologi lainnya untuk membatasi jumlah informasi yang mereka kumpulkan agar tidak digunakan oleh penegak hukum untuk penyelidikan dan penuntutan aborsi.

Fitzpatrick juga berusaha meyakinkan pengguna bahwa perusahaan memperhatikan privasi data dengan serius.

“Kami mempertimbangkan ekspektasi privasi dan keamanan orang-orang yang menggunakan produk kami, dan kami memberi tahu orang-orang ketika kami mematuhi tuntutan pemerintah.”

Kekhawatiran atas data smartphone dan hak reproduksi muncul bahkan sebelum putusan Mahkamah Agung, ketika sejumlah negara bagian AS yang konservatif dalam beberapa bulan terakhir mengesahkan undang-undang yang memberi anggota masyarakat hak untuk menuntut dokter yang melakukan aborsi, atau siapa pun yang membantu memfasilitasi mereka.[]

Facebook Comments Box
Baca Juga :   GM dan Ford Bersiap Hadapi Perlambatan Ekonomi AS

Berita Terkait

Temuan Potongan Tikus Picu Penarikan Roti Terkenal di Jepang
Alroji Saku John Jacob Astor Pecahkan Rekor Harga Artefak Titanic
Kecelakaan Kereta Mematikan di India Terkait Kegagalan Sistem Sinyal
Biden Optimis Bisa Sepakat dengan Republik untuk Menaikkan Batas Utang
Ford Pangkas 1.300 Pekerjaan di Inggris
Tesla Babak Belur di Wall Street
Pesan Natal, Paus Fransiskus Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri
Rumah Mode Balenciaga Putus Hubungan dengan Kanye West

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 18:37 WIB

Ambang Rindu Jadi Single Baru The Lantis Jelang Album Ke-6

Minggu, 27 April 2025 - 17:41 WIB

Java Jazz Festival 2025 Masukan Deretan Musisi Kece di Line Up Terbaru

Minggu, 27 April 2025 - 15:47 WIB

Dikubur Sejak Tahun 2000, Single Evolusi Milik Fransiscus Eko Resmi Dirilis

Minggu, 27 April 2025 - 13:26 WIB

Kolaborasi Bareng Didit Saad dan Nuwi Fourtwnty, Alfie Alfandy Lepas Album Aku Manusia

Minggu, 20 April 2025 - 21:43 WIB

Penyanyi Solo, Ello Rilis Single Setunggal

Minggu, 20 April 2025 - 21:19 WIB

Proyek Musik Solo, gabsav Lepas Single Perdana where’s ur head

Minggu, 20 April 2025 - 20:47 WIB

Ardhito Pramono Bakal Jadi Bintang Tamu Spesial di Konser Boyce Avenue

Sabtu, 19 April 2025 - 22:40 WIB

Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Meninggal Dunia dalam Usia 48 Tahun

Berita Terbaru

Grup band retro, The Lantis. (Foto: Istimewa)

Musik

Ambang Rindu Jadi Single Baru The Lantis Jelang Album Ke-6

Minggu, 27 Apr 2025 - 18:37 WIB